Jajaran pimpinan cabang Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jember menyambut baik rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menggelar sekolah lapangan berbasis pesantren di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Ketua PC LPPNU Jember, Ir. Supriadi, MM., rencana tersebut sangat bagus dan perlu ditindak lanjuti di tingkat daerah. Pasalnya, tingkat kerusakan lingkungan saat ini sudah cukup parah, sehingga lahan pertanian juga terimbas. Sementara di sisi lain, pesantren dengan kiainya masih mempunyai pengaruh yang cukup kuat di tengah mayarakat, khususnya di kalangan warga NU (nahdliyyin).
>
“Insyaallah kalau basisnya pesantren, itu (sekolah lapangan) berhasil,” ujar Supriadi di sela-sela sebuah acara, Jum'at (8/10).
Pembantu Direktur II Politeknik Negeri Jember itu menambahkan, sebagai negara agraris, Indonesia seharusnya bisa memaksimalkan pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Namun alih-alih jadi sumber penghidupan, hasil-hasil pertanian malah banyak yang mengekspor dari negara lain. Sebab, selain SDM-nya lemah, lahannya juga sudah rusak dan sebagian dialih fungsikan. “Ini harus menjadi pemikiran kita semua,” cetusnya.
Supriadi menjelaskan, Jember termasuk daerah yang rawan bencana alam. Dikatakannya, dari beberapa kali banjir yang melanda Jember, imbasnya juga mengena para petani karena lahan mereka terendam banjir. Politeknik Jember, katanya, juga siap bermitra dengan PBNU untuk progam-program yang terkait dengan sekolah lapangan. “Di Poltek ada banyak fasilitas yang mungkin bisa dimanfaatkan,” urainya.
Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad juga menyambut baik rencana pendirian sekolah lapangan yang akan melibatkan pesantren tersebut. “Saya kira ini bagus. Program pencegahan bencana di Jember juga sukses. Itu juga melibatkan pesantren,” jelasnya. (ary)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua