Lopis Raksasa dalam Tradisi Sawalan di Krapyak Pekalongan
NU Online · Rabu, 7 September 2011 | 07:46 WIB
Pekalongan, NU Online
Tradisi sawalan yang jatuh setiap tanggal 8 Syawal selalu diperingati oleh masyarakat kota Pekalongan, khususnya di kelurahan Krapyak Lor dan Kidul ditandai dengan pembuatan dan pemotongan lopis raksasa.
Untuk pembuatan lopis raksasa tahun ini di Krapyak Kidul gang 8 membutuhkan bahan sebanyak 400 kg beras ketan murni dan daun pisang 300 ujung. Proses pembuatan lopis pertama kali dilakukan pada H+3 atau Jumat (2/9). Dan sampai saat ini, pembuatan lopis raksasa telah memasuki tahap akhir yamg siap disajikan besok pagi setelah direbus selama dua hari dua malam telah dientaskan dari dandang raksasa.
<>
KH Zaenuddin Ismail tokoh ulama Krapyak Kidul mengatakan, lopis itu hanya sebagai simbol perekat hubungan antar umat Islam setelah satu bulan menjalankan puasa dan diteruskan Idul Fitri. Ia berharap agar lopis itu tidak dikultuskan seperti dapat menambah rejeki atau lain-lain.
Dikatakan, pembuatan lopis itu merupakan tradisi turun temurun yang hingga kini masih dilestarikan. Jika dahulu hanya dibuat secara sederhana sekaligus sebagai jamuan sanak kerabat dan tetangga yang berkunjung atau sekedar sebagai jamuan untuk acara silaturahmi, kali ini telah mengalami perkembangan.
Syawalan di Krapyak dengan lopis raksasa telah menjadi simbol dan ajang pengenalan pariwisata, sehingga masyarakat luar daerah pun berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat prosesi pembuatan, pemotongan dan pembagian lopis raksasa.
“Pada awalnya pembuatan lopis raksasa ini hanya merupakan pelengkap dari kegiatan Syawalan. Dan karena dilakukan terus menerus setiap tahunnya, akhirnya menjadi sebuah budaya. Kegiatan seperti ini hendaknya bisa dilestarikan namun tidak untuk dikultuskan. Karena jika berlebihan ditakutkan menjurus ke arah perbuatan syirik,” ujar Zaenuddin.
Pembuatan lopis raksasa juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk peningkatan kegiatan pariwisata di Kota Pekalongan. Hal ini terbukti, dari tahun ke tahun kegiatan Syawalan lopis raksasa ini selalu dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan baik yang datang dari Pekalongan maupun yang berasal dari luar Redaktur:
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua