Warta

Lima Pesan Presiden di Hari Peringatan Maulid Nabi

Ahad, 5 Februari 2012 | 11:48 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri acara dzikir akbar yang digelar majelis dzikir dan salawat, Majelis Rasulullah, di Monas. Acara tersebut digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh tepat pada Ahad (5/2) ini.<>

Presiden mengatakan makna memperingati Maulid Nabi yakni kembali bersyukur karena terbebas dari zaman kegelapan ke zaman penuh cahaya. "Kita juga wajib mencontoh dan meneladani apa yang disabdakan Rasulullah dan sekaligus jalankan Sunnah Rasul," katanya.

Presiden Yudhoyono pun memberikan lima pesan terkait Maulid Nabi. Pertama, SBY mengajak untuk meneladani akhlak, budi pekerti, sikap, tutur kata, dan kesantunan Rasulullah yang tiada tara. Termasuk cara kepemimpinannya dan bagaimana Rasul mengelola kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada zamannya.

Kedua, Presiden Yudhoyono meminta untuk mencontoh cara Rasul dalam mengelola kemajemukan dan perbedaan. Ketiga adalah melaksanakan sabda Rasul untuk menuntut ilmu dan terus bekerja keras serta tidak menyerah dan tidak putus agar masa depan lebih sejahtera.

Keempat, petik makna hijrah dan perubahan yang dipimpin dan dijalankan Rasulullah dengan syiar dan dakwah yang teguh dan menjaga keseimbangan atas bangsa yang majemuk untuk membangun masa depan mulia.

"Satu hal yang patut kita pelajari dan contoh dari Rasulullah ketika melaksanakan perubahan itu, semua diajak dan tidak ada yang ditinggalkan. Beliau mengajak semua membangun masa depan di zaman itu untuk massa depan yang penuh peradaban yang mulia," katanya.

Kelima, lanjut Presiden, betapa Rasulullah tidak berhenti bersabda bahwa hidup ini harus disertai perjuangan, upaya gigih, dan bekerja sekeras-kerasnya tapi tetap tawakal pada Allah SWT. "Ini contoh nyata apa yang kita lakukan di negara kita bahkan juga di dunia," kata Presiden.



Redaktur: Syaifullah Amin