Warta

Lima Pesan PBNU kepada Bush

NU Online  ·  Rabu, 22 Oktober 2003 | 08:25 WIB

Jakarta, NU Online
Kedatangan Presiden Amerika Serikat ke Bali yang turut mengundang berbagai tokoh agama di Indonesia dimanfaatkan oleh KH Hasyim Muzadi untuk menjelaskan berbagai sikap PBNU pada masalah-masalah yang terjadi di dunia saat ini.

Hal pertama yang diungkapkan oleh Hasyim Muzadi adalah tentang kebijakan Amerika yang bias terhadap konflik Palestina-Israel. Bush mengaku sebagai pihak yang menginginkan perdamaian di sana, tetapi dari sikap-sikap yang diambil dalam konflik tersebut terlihat sekali tidak netral sehingga konflik tersebut tidak selesai, bahkan bisa menimbulkan tindakan radikalisme yang berkelanjutan.

<>

Poin kedua yang disampaikan oleh Hasyim Muzadi adalah tentang masalah Irak dimana Amerika semula mengatakan hanya berniat untuk meruntuhkan rezim Saddam dan setelah itu segera keluar dari negeri seribu satu malam. “Tapi sampai saat ini tidak jelas kapan keluarnya,”jelasnya.

Berkaitan dengan keadaan dalam negari Indonesia, Hasyim Muzadi meminta agar Bush tidak menyebut Indonesia sebagai sarang terorisme. “Faktanya Indonesia adalah korban terorisme,” tegasnya. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa permasalahan terorisme harus diselesaikan bersama-sama.

Poin keempat adalah agar Amerika jangan sekali-kali mengaitkan agama dengan terorisme karena terorisme terdapat dalam semua agama. “Penyebutan salah satu agama sebagai teroris akan menimbulkan kesulitan sendiri bagi Amerika,” tambahnya.

Berkaitan dengan adanya sumbangan pendidikan pada Indonesia, KH Hasyim Muzadi meminta agar Bush tidak mengutik-utik kurikulum yang ada, apalagi kurikulum yang ada di pesantren, karena hal ini sudah termasuk intervensi terhadap urusan agama.(mkf)