Warta

LFNU Terima Kunjungan Pakar Astronomi Arab Saudi

NU Online  ·  Sabtu, 10 Maret 2012 | 10:22 WIB

Jakarta, NU Online
Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) menerima kunjungan pakar astronomi Arab Saudi Sholeh bin Muhamad Al-Sha’ab dari King Abdulaziz City for Science and Technology (KACST), Sabtu (10/3).

Ketua LFNU KH Ghozali Masroeri dan para pengurus LFNU dari berbagai daerah, menerima Sholeh Al-Sha’ab di ruang pertemuan lantai 4 gedung PBNU, Jakarta.<>

Kedua perwakilan lembaga bertukar pikiran tentang perkembangan ilmu astronomi dan metode hisab rukyah di lembaga masing-masing. ”Kami dari Nahdlatul Ulama, menetapkan awal bulan jika hilal berada dua derajat di atas ufuk pada saat matahari terbenam dan dapat dirukyat,” ungkap Kiai Ghazali.

“Ya, itu memang ikhtilaf diantara kita,” ucap Sholeh yang juga mantan direktur pusat astronomi nasional di KACST ini dengan santai.

Dalam menentukan awal bulan, Arab Saudi juga bertolak dari hisab dan rukyah. Yang menjadi acuan di Arab Saudi tetap rukyah, namun tidak ditentukan ukuran dua derajat di atas ufuk.

Selain itu, kedua belah pihak bercerita tentang kendala-kendala saat melakukan rukyah. Di Arab Saudi yang menjadi kendala adalah badai debu sementara di Indonesia awan mendung.

Pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut diakhiri dengan penyerahan cendera mata dari kedua belah pihak. Sholeh Al-Sha’ab menyerahkan buah karyanya, Nawafid Hilal, sebuah alat sederhana untuk menentukan posisi hilal.

“Perlu diuji lagi keakuratannya, sebab diterapkan di wilayah berbeda,” ungkap penikmat durian ini merendah. 

Sementara itu, LFNU menyerahkan almanak buatan LFNU, kaos NUMO (Nahdlatul Ulama Mobile Observatory), buku Penentuan Awal Bulan Qomariyah Persepektif NU karya KH Ghazali Masroeri dan Membaca Langit karya Hendro Setyanto. 

Sebelumnya, ia dihadiahi kopiah hitam khas kiai NU. Sholeh Al-Sha’ab langsung mengenakannya dengan senyum.


Redaktur : A. Khoirul Anam
Reporter : Abdullah Alawi