Brebes, NU Online
Melihat kondisi bioskop makin lesu dengan minimnya kehadiran penonton, membuat keprihatinan tersendiri bagi Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi). Padahal dari film bisa ditangkap pendidikan karakter yang sangat efektif, terutama bagi generasi muda.
Menyikapi hal ini, Lesbumi yang merupakan lembaga di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Apresiasi Film Nasional (AFN). Pagelaran ini memanfaatkan gedung-gedung NU sebagai bioskop rakyat. Nantinya akan ada jaringan bioskop NU bernama Cinema Lintang Sanga.
<>
Kali perdana, diputar film Tendangan Dari Langit besutan sutradara Hanung Bramantyo di Gedung NU Brebes pada 28, 29 dan 30 Oktober 2011. Ternyata, dari 10 kali show, bisa menyedot sedikitnya 2.300 penonton.
“Kalau saja kapasitas gedung memadai, saya yakin bisa lebih dari itu,” ungkap Ketua Panitia lokal Syamsu MPd disela kegiatan Ahad (30/10).
Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Brebes KH Sodikin Rachman menyambut baik upaya Lesbumi memanfaatkan gedung NU sebagai bioskop rakyat. Tentunya, film yang diputarpun tidak sembarangan. Seperti film Tendangan Dari Langit (TDL), sangat bagus karena mengandung nilai-nilai pendidikan, nasionalisme dan daya juang tinggi dari seorang pelajar untuk menjadi bintang nasional.
Kiai Sodikin menilai, Film TDL memberi inspirasi kepada generasi muda untuk tidak gampang menyerah. Bahsawanya untuk mencapai puncak prestasi tidak segampang yang dibayangkan. Tapi memerlukan perjuangan keras untuk menghalau tantangan yang menghadang dari berbagai penjuru.
Tokoh Wahyu dari film tersebut misalnya, untuk menjadi bintang sepak bola nasional digambarkan harus kuat menghadapi tantangan dari keluarga, asmara bahkan dari dalam dirinya berupa kelainan pada kakinya. “Ini suatu pesan agar generasi muda tidak cengeng,” tutur Kiai Sodikin usai nonton bareng keluarga besar PCNU Sabtu malam (29/10).
Begitupun dengan Ami Augustin, pelajar dari SMK Karya Bakti Brebes mengapresiasi film TDL sangat seru. “Wuih, seru banget!” ungkapnya spontan. “Iya... Iya, seru banget, ada sedih-gembira-dan menegangkan,” sambung teman Ami, Rini dan Abdul Ghofur.
Ami menangkap, dari film TDL bisa memberi pelajaran bagi generasi sekarang untuk tidak manja. “Beda banget dengan remaja sekarang yang mau gampangnya aja,” tutur Ami.
Ami berharap, PCNU bisa memutar film-film lain yang bagus. Sehingga bisa menjadi tempat hiburan sekali gus pendidikan bagi generasi muda. “Aku minta, puter lagi dong film-film bagus,” pinta Ami.
Wakil Kepala Kesiswaan MTs Negeri Model Brebes H Suaedi MPd juga mengapresiasi positif terhadap pemutaran film TDL. “Sangat bagus,” komentarnya.
Menurutnya, dari film tersebut siswa dapat mengambil nilai-nilai kejuangan yang pantang menyerah. “Saya bisa meneteskan air mata, untung gedungnya gelap, jadi ketika saya nangis ga dilihat siswa,” ucapnya terkekeh.
Sementara Rohaji dari Pembina dari SMP 4 Brebes menilai secara keseluruhan bagus, cuma kurang sedikit edit. Karena masih ada kata-kata kasar dalam tanda petik, meskipun diucapkan lucu dan mengandung tawa.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua