Raut wajahnya tampak pucat karena lelah akibat perjalan jauh Jambi – Jakarta, Abdul Rohman (59), warga asal Kampung Gembol, Desa Umbul Harjo, Cangkringan, Sleman Jogjakarta itu bercerita dengan terbata-bata di kantor LAZIS NU Pusat, Jakarta, Selasa 11 Januari lalu.
Siang itu, dia bermaksud melanjutkan perjalanannya ke Jogjakarta. Namun, di pasar Senen dia terdampar tidak bisa melanjutkan perjalanannya ke kampung halaman karena barang bawaannya dari Jambi raib digasak pencopet di bus yang ditumpanginya antara Jambi – Merak.<>
Tas, dompet yang berisi SIM C, KTP dan uang Rp 450.000 hilang. Berbekal selembar surat keterangan hilang dari Kapolsek Serang ia sampai di Jakarta. Berkat salah seorang yang ketemu di sebuah mushalla Pasar Senen, ia dirujuk ke LAZIS NU Pusat di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta.
Abdul Rohman, adalah salah seorang korban gempa gunung Merapi 26 Oktober 2010, yang mengungsi kerumah anaknya yang tinggal di Jambi. Rumah dan seluruh harta benda milknya di kampong Gembol, desa Umbul Harjo musnah dilalap lahar panas letusan gunung Merapi.
“Harta saya habis pak, rumah saya luluh lantak tertimbun lahar panas Merapi. Saya tidak punya apa-apa lagi. Makanya, saya pergi ke anak saya di Jambi, “kata Rohman menuturkan kisahnya dengan berderai air mata.
Harapannya pergi ke Jambi agar ia dapat pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Atas saran anaknya, ia kembali ke Jogja dengan bekal uang pemberian anaknya sejumlah Rp 450.000 untuk modal usaha berjualan nasi kucing “Angkringan” ala Jogja.
Bahkan, Rohman sebelum bencana gunung Merapi bermaksud melangsungkan pernikahannya dengan seorang perempuan tetangganya setelah lama menduda. Namun, nasib naas baginya. Calon isteri sudah disuntingnya itu juga menjadi korban meninggal akibat kena lahar panas.
Laki-laki paroh baya itu setiap hari harus banting tulang mempertahankan hidupnya bersama dengan anak sematawayangnya. Sejak isterinya meninggal, Rohman harus berjuang mencari nafkah sendiri untuk mempertahankan hidupnya dengan seorang anak lelakinya.
Melihat kondisi Rohman yang menjadi korban letusan gunung Merapi dan musafir yang kehilangan harta bendanya, LAZIS NU peduli membantu sebesarRp 500.000 sekedar untuk transport pulang ke Jogja yang diserahkan Imam Aziz, salah seorang Ketua PBNU disaksikan Amir Ma’ruf Direktur LAZIS NU Pusat.
Sambil terbata-bata, Abdul Rohman mengucapkan terimakasih kepada LAZIS NU yang telah membantunya. “Terimakasih ya pak, mudah-mudahan uang ini bermanfaat. Mau saya jadikan modal usaha untuk jualan nasi kucing di Jogja,” katanya sambil berlinang air mata.
Abdul Rohman berharap ada orang yang memberikan pekerjaan tetap atau memberikan modal usaha kepadanya. “Kalau punya modal saya ingin berjualan kecil-kecilan, seperti nasi bungkus, pisang goreng, bakwan, atau nasi ‘kucing’ (nasi bungkusan kecil dengan tempe khas Jogja-red). Saya bisa jualan keliling atau di pinggir jalan”, katanya sambil berpamitan kepada tim LAZIS NU Pusat. (skl)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua