Warta

Lazis NU Bantu Korban Gempa di Bengkulu

Jum, 20 Februari 2009 | 10:03 WIB

Bengkulu, NU Online
Gempa yang menimpa Bengkulu dan sekitarnya sudah berlangsung lebih dari setahun yang lalu, tapi perhatian Lazis NU kepada para korban terus diberikan. Kali ini, dana kemanusiaan hasil kerjasama Lazis NU bersama harian Seputar Indonesia (Sindo) senilai 75 juta diserahkan.

Bantuan tersebut diserahkan kepada warga yang tertimpa bencana pada Kamis (19/2) bertempat di Kantor PWNU Bengkulu. Hadir dalam acara tersebut Ketua PBNU H Ahmad Bagja, Ketua Lazis NU Prof Dr KH Fathurrahman Rauf, Ketua PWNU Bengkulu KH Abdullah Munir, Wakil Redaktur Pelaksana Sindo Djaka Susila, serta para pengurus PWNU se-Bengkulu.<>

Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk 6 unit komputer dan printer, beasiswa kepada 54 siswa dari SD hingga SMA, dan 6 ekor sapi. Lazis NU berharap bantuan tersebut dapat menjadi stimulus bagi perkembangan masyarakat. Sapi yang bisa beranak pinak diharapkan bisa berkembang menjadi lebih banyak.

Keberadaan komputer juga menjadi fasilitas penunjang yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan para pelajar di Bengkulu

Ahmad Bagja dalam kesempatan tersebut menjelaskan, saat ini musibah terjadi di mana-mana dan dalam berbagai wujud. ”Musibah itu berupa kehilangan, kemerosotan, dan keambrukkan moral,” ungkapnya. Efek musibah ini, imbuh Bagja, sama dengan bencana alam lain yaitu menimbulkan kesengsaraan rakyat.

Dia mencontohkan, hubungan antarmasyarakat yang kurang baik bisa menimbulkan permusuhan.”Kayak warga NU, masih juga terjadi karena perbedaan partai,” katanya.

Sementara itu Fathurrahman menjelaskan meskipun kejadian gempa sudah berlangsung lama, hal itu tidak mengurangi makna pemberian bantuan ini. Hal ini diamini oleh Abdullah Munir yang menyatakan masyarakat Bengkulu masih merasakan penderitaan akibat bencana itu.

Fathurrahman juga menjelaskan, Lazis NU terus berkomitmen untuk membantu penanganan bencana. Kerja sama antara Lazis NU- Sindo yang sudah berlangsung lama juga akan terus ditingkatkan. Terakhir adalah program Sapa (Save Palestina) berupa pengumpulan dana bagi korban keganasan Israel di Palestina. (mad/snd)