Warta

Lakpesdam NU Latih “Dai Multikultural”

NU Online  ·  Senin, 16 Januari 2012 | 00:57 WIB

Serang, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU)  Kabupaten Serang bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) IAIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar seminar dan workshop dakwah bertajuk Dakwah Islam Multikulturalisme. Acara dilaksanakan pada Selasa (17/1) besok di aula Rektorat IAIN SMH Banten.<>

Pelatihan yang akan diikuti oleh para dai dari seluruh kecamatan seKabupaten Serang itu akan difasilitatori oleh Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU H Imdadun Rahmat, dan Ketua Lakpesdam NU Banten Ust. Subhan Mughni.

Ketua Lakpesdam NU Kota Serang Masykur Wahid mengungkapkan, pelatihandakwah itu dianggap penting untuk menyemai semangat kearifan lokal dari setiap dakwah yang disampaikan oleh para dai.

”Pelatihan dakwah multikulturalisme ini akan mengulas betapa pentingnya kebijaksanaan seorang da’i dalam melihat dan menanggapi fenomena kebudayaan lokal masyarakat setempat. Sebab Islam itu mengajarkan etika berdakwah yang arif. Kita diminta mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan jalan yang baik, dengan kelembutan dan kasih sayang,” kata Masykur, di Serang Ahad (15/1).

Selain itu, dakwah multikultursalisme juga akan mengulas strategi dakwah efektif yang pernah dilakukan nabi, dan para sahabatnya, para ulama terdahulu, para wali songo, hingga metode dakwah kontemporer.

”Jika merujuk pada para ulama terdahulu, walisongo misalnya, bahkan nabi sendiri pun berdakwah dengan bijak. Bagaimana mereka mengakomodir tradisi dan budaya setempat, tanpa melanggar kaidah-kaidah keislaman,” ujarnya.

Sementara, Sekretaris Lakpesdam NU Kabupaten Serang Dedi Sunardi menambahkan, pelatihan tersebut juga bertujuan  untuk menyemai kesadaran para dai tentang pentingnya kedamaian, toleransi dan tenggang rasa sebagai jembatan untuk keutuhan bangsa. ”Dakwah adalah tugas mulia, tetapi jika tugas mulia itu dilakukan dengan cara yang tak tepat, maka dakwah bisa berbuah celaka. Dakwah yang kasar bisa melahirkan kebencian. Padahal sejatinya islam itu untuk menebar kasih sayang, rahmatan lil alamin,” ujarnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdel Malik