Warta PENENTUAN AWAL TAHUN 1432 H

Lajnah Falakiyah PBNU: Banyak yang Belum Tahu Pentingnya Rukyatul Hilal

NU Online  ·  Senin, 6 Desember 2010 | 08:03 WIB

Jakarta, NU Online
Rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit untuk penentuan awal bulan dalam penanggalan Islam Hijriyah diadakan pada setiap bulan, tepatnya pada tanggal 29 petang. Pelaksanaan rukyat dipandu dengan data hisab yang telah dihitung sebelumnya, sehingga hasil rukyat akan tepat dan akurat.

Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan, masih banyak kalangan umat Islam, bahkan warga NU sendiri, yang belum mengetahui bahwa rukyatul hilal diselenggarakan setiap bulan. Banyak yang mengira rukyatul hilal hanya dilakukan untuk penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.
>
“Banyak yang belum tahu fungsi dari rukyatul hilal, temasuk dari kalangan pengurus NU sendiri. Rukyat dilakukan untuk penentuan awal bulan dan diadakan setiap bulan berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 189,” kata kata Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri dihubungi NU Online di Jakarta, Senin (6/12).

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 189 disebutkan, “Mereka bertanya kepadamu tentang hilal (bulan sabit). Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji.

Menurut Kiai Ghazali, kata hilal (ahillah) dan waktu (mawaqit) disebutkan dalam redaksi bahasa Arab dengan kalimat jamak yang berarti pelaksanaan rukyatul hilal diadakan pada setiap bulan.

Ditambahkan, pihaknya sudah meminta pihak Kementerian Agama untuk melaksanakan sidang itsbat pada setiap penentuan awal bulan Islam, tidak hanya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. Ini perlu dilakukan agar Kementerian Agama Konsisten memakai sistem hisab dan rukyat sekaligus. Namun usulan ini belum direalisasikan hingga sekarang. (nam)