Warta

Kurikulum Yang Mengarah Pendangkalan Agama Akan Ditolak

NU Online  ·  Selasa, 4 November 2003 | 21:24 WIB

Jakarta, NU.Online
Rencana pengubahan kurikulum pondok pesantren (ponpes) yang mengarah pendangkalan agama akan ditolak,kata pejabat Departemen Agama di Jakarta.Selasa. "Diterima atau tidak perubahan kurikulum itu disesuaikan dengan arah mana perubahan yang diinginkan itu. Kalau perubahan yang mengarah pada peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurikulum pesantren pasti diterima," kata Kepala Balitbang Depag, Atho Mubhar.

Saat berdialog dengan sejumlah tokoh agama Islam beberapa lalu, Presiden AS George W. Bush menyampaikan pendapatnya bahwa perlu ada perubahan kurikulum pesantren di Indonesia.

<>

Dikatakan Atho, soal kajian perubahan kurikulum pesantren sudah dilakukan sudah lama, tetapi perubahan tersebut tergantung pada pengurus ponpes sendiri, apakah ponpes yang bersangkutan dapat melakukan perubahan dengan cepat.

Soal kaitan antara agama dan terorisme, katanya, di seluruh agama selalu ada elemen-elemen radikal. Dia mencontohkan agama Hindu di India telah diperkenalkan sebagai agama damai oleh pemimpinnya Mahatma Gandhi, tetapi konflik di Kashmir sangat erat kaitannya dengan kekerasan terhadap pemeluk agama lain.

Sekarang, bagaimana memahami bagaimana konteks radikalisme itu muncul, apakah benar-benar karena paham keagamaan atau karena sebagai reaksi dari sejumlah kebijakan politik dan ekonomi tertentu, katanya.(Cih)***

  Â