Warta

Kunjungi Pesantren, Jupe Disentil Auratnya

NU Online  Ā·  Ahad, 25 April 2010 | 10:48 WIB

Pacitan, NU Online
Apa yang terjadi ketika Julia Perez alias Jupe yang biasa mengumbar aurat itu masuk pesantren? Jupe berbusana rapat, pakai kerudung pula. Bagian dadanya tentu tak kelihatan. Namun, "penampakan" baru Jupe itu tak bikin silau pengasuh pesantren yang dikunjunginya.

ā€œSebagai Muslim, harus memakai pakaian sempurna. Saya meminta agar penampilan dia berubah, lebih islami dan agung, karena kan tidak akan menjatuhkan dia juga,ā€ kata KH Muhammad Burhanuddin, pengasuh Pondok Pesantren Al Fattah, di kawasan Kikil, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (24/4).<>

Mendapat wejangan seperti itu, bintang film Beranak dalam Kubur itu lantas mengangguk-angguk. ā€œSaya minta doa restu agar bisa mengubah penampilan jadi lebih baik,ā€ kata Jupe.

Diminta menuturkan ulang pertemuannya dengan Jupe, Kiai Burhanuddin mengaku tidak bicara politik. ā€œDia bertanya bagaimana berbuat kebaikan dan hidup yang bermanfaat. Jadi, tidak ada pembicaraan ke arah politik,ā€ katanya.

Namun, syahwat politik Jupe cukup terakomodasi di pesantren itu. Artis berusia 29 tahun ini juga sempat berdialog dengan sejumlah santriwati, bahkan diberi cenderamata berupa kaligrafi Arab.

Kunjungan Jupe ini mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat berupa pemasangan spanduk oleh Aliansi Perempuan Pacitan yang pesannya terasa memvonis: ā€œNo Way untuk Calon Pemimpin yang Tidak Beriman dan Tidak Berakhlak Muliaā€ dan ā€œSalah Pilih Pemimpin Akan Mendatangkan Adzab Allahā€.

Ketua Aliansi Perempuan Pacitan Ririn Subiyanti membenarkan pihaknya sengaja memasang spanduk bernada protes tersebut. Katanya, ini sekadar peringatan moral agar Jupe mempertimbangkan kembali niatnya mencalonkan diri dalam bursa pilkada di Pacitan.

Namun, Jupe nyatanya juga diterima baik oleh penguasa tertinggi daerah itu, Bupati Sujono. ā€œSaya, Yulia Rachmawati, memohon izin melihat daerah Pacitan, supaya punya bekal untuk cerita ke teman-teman wartawan betapa indahnya Pacitan,ā€ kata Jupe kepada Bupati Sujono.

Bupati pun mengaku tak mempersoalkan keinginan Jupe untuk bertarung di Pacitan. ā€œIni kan negara demokrasi, siapa pun bisa mencalonkan diri. Jadi, Mbak Julia berhak untuk itu. Tidak ada larangan dari siapa pun,ā€ ujarnya seperti dilansir harian Surya.

ā€œJadi, kalau mundur sekarang karena ada yang kontra, sama saja sudah kalah dulu sebelum berperang,ā€ nasihat Sujono kepada Jupe. Sujono mempersilakan rakyat untuk memilih atau menolak. (mad)