Warta

Korban Banjir Bahorok Mencapai 94 Orang

NU Online  ·  Rabu, 5 November 2003 | 18:24 WIB

Jakarta, NU.Online
Posko Search and Rescue (SAR) Medan melaporkan bahwa jumlah korban banjir bandang di Sungai Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut yang ditemukan tewas hingga hari ketiga seluruhnya sudah mencapai 94 orang.

"Kemarin (Rabu, 5/11) ditemukan lagi tujuh orang korban  meninggal dunia. Dengan demikian, hingga memasuki hari ketiga (5/11) pasca bencana banjir bandang Sungai Bahorok, sudah 94 orang ditemukan meninggal dunia," kata Aziz, anggota SAR Medan, seperti dikutip Antara, Rabu.

<>

Kondisi fisik ketujuh jenazah yang ditemukan itu sudah mulai membusuk dan agak sulit dikenali. Tanpa merinci nama-nama ketujuh korban tewas yang baru ditemukan itu, ia mengatakan, para anggota SAR bersama sejumlah personil dari TNI dan Polri termasuk para relawan akan terus melanjutkan kegiatan pencarian terhadap korban banjir bandang itu.

Informasi yang dihimpun dari sekitar lokasi bencana banjir di Desa Bukit Lawang, kecamatan Bahorok, Langkat, jumlah korban yang masih belum ditemukan diperkirakan masih cukup banyak.

Sebagian  korban  banjir yang belum ditemukan itu diperkirakan tertimbun disejumlah reruntuhan bangunan yang roboh di sekitar obyek wisata Bukit Lawang dan bahkan tidak tertutup kemungkinan tertimbun lumpur tebal saat terjadi gelombang air  bah  yang menyapu kawasan wisata alam itu.


Staff PBB Tinjau Lokasi

Dua staf kantor perwakilan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di Jakarta yang menangani masalah lingkungan hidup, Endianur Madin (34) dan  Mafijan(50) nampak meninjau langsung ke lokasi banjir bandang Sungai Bahorok 

Pemantauan di lokasi kejadian Rabu, dua staf perwakilan PBB tersebut kelihatan menggunakan rompi warna coklat muda memakai lambang PBB dan tampak hadir di Desa Bahorok.

Endianur mengatakan, dari Jakarta tiba di Medan dan langsung naik mobil menuju lokasi banjir di Desa Bahorok.Menurut dia, mereka datang sendirian untuk memantau musibah banjir tersebut. "Kemungkinan kami berada di lokasi ini selama dua hari dan langsung  pulang ke Jakara," ujar Endianur.(Cih)***