Warta

Konferensi Persaudaraan Muslim Ditutup dengan Sejumlah Rekomendasi

NU Online  ·  Ahad, 20 Desember 2009 | 08:05 WIB

Jakarta, NU Online
Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sabtu-Ahad 19-20 Desember 2009 di Hotel Sultan Jakarta telah berakhir. Konferensi ini ditutup dengan pembacaan rekomendasi yang diwakili oleh 5 orang peserta yakni Mufti Syiria Dr Abdul Fattah Bazzam, Sekjen World Council of Proximity of Islamic School of Thoughts Iran Ayatullah Muhammad Ali Tashkiri, Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi, Majelis Ulama Lebanon Syekh Ahmad Zein, dan Dirjen Bimas Islam Departemen Agama RI Prof Dr KH Nasaruddin Umar.

Para ulama dan cendekiawan yang hadir dari beberapa negara Muslim, dalam rekomendasi yang dibacakan Abdul Fattah Bazzam, menegaskan bahwa persatuan merupakan hal yang paling mendasar bagi umat Islam. Hal ini telah ditekankan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Umat islam harus menjauhi sifat ektirem dan fanatisme kelompok.<>

Para ulama juga menyesalkan terjadinya perpecahan dan permusuhan yang terjadi di kalangan umat Islam akibat perbedahaan madzab. Umat diimbau mengadakan pendekatan dan bekerjasama dengan kelompok Muslim lainnya.

Kelompok-kelompok dan madzhab-madzab di berbagai negara Muslim diminta menyelesaikan berbagai perselisihan dengan cara berdialog. Umat Muslim yang berbeda-beda kelompomk dan madzab jangan sampai mengkafirkan yang lainnya, apalagi menglalalkan darah, tanah air, serta harta benda.

Rekomendasi lainnya, para ulama mengimbau umat Muslim seluruh dunia untuk menghormati Al-Qur’an dan Nabi Muhamad SAW. Salah satu bentuk penghormatan terhadap Nabi adalah tidak diperkenankan melukiskan atau menvisualkan sosok Nabi.

Muktamirin atau peserta konferensi juga mengimbau lembaga pendidikan, organisasi Muslim dan perangkat-perangkatnya di seluruh dunia untuk meningkatkan peran pengabdian terhadap umat. Rekomendasi lainnya adalah menuntut pembebasa al-Quds dan tanah Palestina.

Ayatullah Muhammad Ali Tashkiri dalam kata penutupnya berharap beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia ini dapat bermanfaat untuk kemaslahatan Islam dan Umat Muslim seluruh dunia. Ali Tashkiri terutama menggarisbawahi pentingnya persatuan dikalangan umat Muslim.

”Jika ulama berselisih baik dalam persoalan politik maupun madzhab mana mungkin bisa menyelesaikan berbahai persoalan yang dihadapi,” katanya.

”Anda adalah saudara saya, meskipun berbeda madzab. Saya dan anda bertanggungjawab pada umat semua. Kita semua bertanggungjawab mewujudkan kesejahteraan umat,” tambahnya.

KH Hasyim Muzadi menambahkan, salah satu kunci persatuan umat Muslim seluruh dunia adalah menghindari prasangka positif terhadap kelompok Muslim lainnya, serta pendekatan dialog dalam menyelesaikan berbagai perselisihan.

”Semoga forum kali ini merupakan sinyal positif menciptakan persatuan umat Muslim. Berbagai langkah, dibidang ekonomi misalnya, tidak akan terwujud sebelum ada persatuan di antara kita,” kata Sekjen International Coference of Islamic Sholar itu. (nam)