Warta

Kitab Al-Qur'an Belum Dimiliki Seluruh Muslim

NU Online  ·  Sabtu, 21 Juni 2008 | 05:54 WIB

Serang, NU Online
Saat ini umat Islam kekurangan Kitab Al-Qur'an sehingga perlu adanya suatu Gerakan Mahabbah (Gema) untuk mewakafkan kitab suci tersebut untuk disumbangkan kepada yang berhak menerimanya, kata Ketua Gema Cut Putri.

"Gerakan moral itu lahir atas keprihatinan akan kekurangan dan tidak meratanya kepemilikan mushaf Al-Qur'an bagi umat Islam di Indonesia dewasa ini," kata Cut Putri di Serang, Provinsi Banten, Jumat (21/6).<>

Dia mengatakan masalah tersebut disela Musyabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-22 yang digelar di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kecamatan Curug, Kota Serang.

Menurut dia, Gema Al-Qur'an berusaha menjadi bagian dari solusi dengan berbuat untuk mengumpulkan dan mendistribusikan, sembari mengingatkan umat Islam bahwa Indonesia sangat kekurangan Kitab Al-Qur'an.

Dia menambahkan, tujuan Gema tersebut mengajak seluruh umat Islam untuk bersatu mewujudkan kebiasaan saling memberi mushaf Al-Qur'an kepada umat muslim lainnya yang sangat membutuhkan terutama di lingkungan sekitar tempat tinggal masing-masing.

Namun Al-Qur'an yang diwakafkan tersebut terutama yang baru dan lama layak pakai terutama yang hanya tersimpan di rumah dari segala macam penerbit yang disyahkan oleh Departemen agama.

Sedangkan Al-Qur'an yang diwakafkan terutama berisi 30 juz yang ada terjemahannya, termasuk juga juz amma, dan Alquran huruf Braille bagi tuna netra.

Selain itu, juga dibutuhkan Al-Qur'an digital untuk computer dan buku Iqra karena sangat berguna bagi pengembangan syiar Islam.

Dalam keadaan normal, masih banyak individu muslim yang belum memiliki Al-Qur'an, apalagi ditambah dengan adanya bencanan alam yang menghancurkan banyak aset umat Islam termasuk Al-Qur'an.

Bahkan Al-Qur'an wakaf tersebut rencananya disalurkan ke seluruh Indonesia terutama bagi daerah yang terkena bencana, dan komunitas muslim pedesaan terutama bagi yang belum memiliki Al-Qur'an di rumah mereka masing-masing.

Demikian hasil wakaf tersebut diberikan komunitas muaalaf, panti asuhan, lembaga Pemasyarakatan, serta lembaga pendidikan formal maupun non formal. Banyak masjid dan mushala yang kekurangan Al-Qur'an, akan menerima dari wakaf masyarakat tersebut.

Sementara itu, sebanyak 3.000 Al-quran milik masyarakat diwakafkan melalui Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah untuk disalurkan kepada pengurus Pondok Pesantren yang membutuhkan kitab suci bagi umat Islam itu di wilayah ini.

Juru bicara Pemprov Banten H. Nandi Mulya, mengatakan, selama ini banyak terlihat Al-Qur'an yang kurang terawat dan lusuh di pesantren, maka timbul niat untuk membantu. "Namun warga banyak yang mewakafkan, ya terpaksa ditampung untuk disalurkan," katanya. (ant)