Kudus, NU Online
Setiap memasuki bulan maulid Nabi, ummat Islam selalu memperingatinya dengan berbagai kegiatan dari bacaan Sholawat Nabi, pengajian umum sampai karnaval budaya. Kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi masyarakat yang mengadakan penuh syiar dan suka cita .<>
Dari pantauan NU Online di Kudus, setiap musholla dan masjid di perkotaan maupun pedesaan setiap malam mengumandangkan bacaan-bacaan albarjanji (sholawat Nabi) sejak tanggal 1 sampai 12 Maulid. Bukan hanya itu, masyarakat Kudus juga mempersiapkan ragam kegiatan Budaya semacam karnaval dan pameran produk usaha.
Di desa Padurenan Gebog Kudus misalnya, Sabtu (4/2) mengadakan kirab budaya “Maulidan Jawiyan” . Tradisi karnaval yang diadakan satu tahun sekali ini akan mensyiarkan maulidan jawiyan yang sudah menjadi budaya desa setempat. Dalam karnaval ini, masyarakat biasanya menampilkan ragam kreasi budaya maupun produk usahanya.
Sementara malamnya bertepatan malam 12 maulid diadakan pembacaan Maulidan jawiyyan di Masjid Asy-syarief 1 Padurenan. Maulidan jawiyyan adalah tradisi budaya masyarakat setempat yang mengumandangkan bacaan sholawat dari kitab albarjanji dengan mengggunakan nada cengkok jawa secara bersahutan.
Ahad (5/2), Desa Loram Kulon Jati juga menggelar kirab ampyang maulid yang mengarak gunungan jajanan ampyang mengelilingi kampung sampai finish di Masjid Wali setempat. Bahkan selama sepekan mulai 1 – 5 Februari 2012 diadakan pameran bertajuk “loram Expo”.
Hal sama juga diadakan Pimpinan Ranting NU Bulungcangkring Jekulo mengadakan karnaval yang dirangkai pengajian umum bersama Habib Musthofa Al Idrus dari Jawa Timur, Ahad (5/2).
Sementara itu, Yayasan Angalap Berkah Mejobo juga pengajian Hikmah Maulid bersama Habib Muhammad Lutfy bin Yahya dari pekalongan Rabu malam (8/2). Usai pengajian akan dilanjutkan pementasan wayang dengan dalang Ki enthus susmono (komandan banser satkorcab tegal) di halaman pasar Brayung Mejobo.
Syiarnya peringatan maulid Nabi ini, menurut wakil Rois MWC NU Gebog KH. Ahmad Asnawi, sebagai symbol mahabbah (cinta) kepada Nabi Muhammad SAW.
“Dalam memperingati maulid Nab harus dengan cara yang baik sehingga kita mendapat ridho dari Allah,”katanya dalam khutbah jum’at di Masjid Asy-Syarief Padurenan Gebog Kudus.
Ia mengajak ummat Islam memahami hakekat kecintaan kepada nabi yakni dalam bersikap maupun bertindak selalu sesuai dengan sunnahnya Nabi.
“Apapun yang disenangi Nabi muhammad harus kita ikuti seperti hormat sama orang tua, senang masjid, shodaqoh dan menyayangi antar sesame. Dengan mengikuti sunnahnya, kita akan bersama beliau masuk surga,”ajaknya seraya mengutip sebuah hadits Nabi.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Qomarul Adib
Terpopuler
1
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
2
Festival Ketupat Lebaran Idul Fitri, Warga Kediri dan Pengguna Jalan Dapat Nikmati Makan Gratis
3
Sungkeman saat Lebaran Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya?
4
Doa Arus Balik Lebaran, Dibaca Sepanjang Perjalanan
5
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
6
Hadapi Qatar di Piala Asia U-23 2024, Begini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia
Terkini
Lihat Semua