Arah kiblat yang selama ini dikatakan sebagai arah barat dari Indonesia ternyata tidak sepenuhnya benar. Kiblat umat Islam yang berada di Ka'bah tidak terletak persis lurus ke arah barat dari Indonesia, melainkan ke arah barat laut.
"KIblat bukan di barat, tetapi di barat laut. Dari arah barat lurus, bergeser sidikit ke utara kira-kira antara 20-25 derajat," demikian diungkapkan oleh ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) KHÂ Ghazali Masruri dalam seminar bertajuk Kontroversi Arah Kiblat yang diselenggarakan oleh Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Jakarta, Kamis (15/7).<>
Meski demikian, menurut Ghazali, bukan berarti Masjid-masjid harus dibongkar untuk diluruskan temboknya dengan arah kiblat. Karena yang dihitung bukan tembok masjid, melainkan dada orang-orang yang sedang mendirikan ibadah sholat.
"Cukup yang diukur oleh para pengelola masjid adalah arah sajadanya, arah shof/barisan sholatnya. Ini kan tidak harus lurus dengan tembok, kalau memang tembknya tidak lurus. Ya kalau memang temboknya sudah searah malah syukur," terang Ghazali.
Sementara itu, seminar yang dihadiri oleh puluhan aktifis masjid fdi wilayah jabodetabek ini dibuka oleh Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH MAsdar Farid Mas'udi. Tampil sebagai pembicara, antara lain adalah Prof. T Djamaluddin dari LAPAN yang juga Anggota Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI. (min)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
Terkini
Lihat Semua