Warta DISKUSI KAMISAN (5)

Kiat Gelar Lailatul Ijtima Murah Meriah

NU Online  ·  Jumat, 8 Oktober 2010 | 10:35 WIB

Jakarta, NU Online
Pertemuan rutin malam hari (lailatul ijtima) merupakan salah satu tradisi NU yang kini diupayakan untuk hidup dan bergairah kembali pelaksanaanya. Sayangnya, untuk menggelar acara ini diperlukan biaya yang cukup besar sehingga bisa menjadi persoalan tersendiri bagi panitia penyelenggara.

Ketua LTMNU KH Abdul Manan memberi kiat sukses menggelar lailatul ijtima secara murah meriah seperti yang diselenggarakan oleh komunitas NU di Pisangan Jakarta Timur.<>

Di daerah tersebut, setiap tahun diselenggarakan lailatul ijtima sekaligus haul kubro untuk mendoakan para orang tua dan kerabat yang sudah meninggal, biasanya diselenggarakan di bulan rajab atau maulid.

Untuk menghemat biaya, warga NU yang ingin mendoakan keluarganya yang sudah meninggal diminta membayar iuran 20 ribu per nama sekaligus membawa bekal untuk lima orang jamaah. Terbukti model ini diminati warga yang ingin mendoakan keluarganya. Ratusan orang mendaftar untuk ikut acara ini.

“Ini artinya kegiatan tradisi yang diorganisir. Ini untuk mengurngi kita memita sumbangan dengan memenuhi kebutuhan diri sendiri. Nanti nama-nama yang minta didoakan disebutkan satu per satu.” katanya.

Ia sudah memperkenalkan model ini ke daerah lain, dan ternyata mendapat respon bagus sehingga bisa disebarluaskan ke tempat yang lain dimana warga NU menggelar lailatul ijtima (Habis). (mkf)