Pati, NU Online
Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sahal Mahfudh hari ini, Senin (17/12), merayakan hari ulang tahunnya yang ke-70 dan akan diadakan acara tasyakuran sederhana oleh para santrinya di Pondok Pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah.
Pagi ini, di halaman pondok pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah diselenggarakan acara bedah buku “Fiqh Sosial”, salah satu buku karya Kiai Sahal yang sangat populer. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyiapkan kado khusus di hari ultah ketua umumnya.
<>Kado ultah dari MUI itu berupa buku bertajuk “Pandu Ulama, Ayomi Umat: Kiprah Sosial 70- Tahun KH Sahal Mahfudh”.
Buku itu, menurut koordinator tim penulisan buku DR Amirsyah Tambunan, berisi biografi singkat Kiai Sahal sebagai pemikir dari kalangan pesantren, dengan kiprahnya di organisasi NU dan MUI. BUku itu juga memuat komentar para tokoh, pengamat, dan media.
“Nanti buku itu akan dilaunching pada saat yang tepat,” kata Amirsyah.
Beragam pendapat mengenai sosok Kiai Sahal yang akhir-akhir ini “pendiam”. Pengasuh pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid, dalam buku itu memberikan saran kepada Kiai Sahal untuk menunjukkan pemikirannya secara tegas menyikapi kondisi umat melalui tulisan-tulisan terutama di media massa.
Sementara Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama KH Ali Maschan Moesa menilai, diamnya Kiai Sahal bukan tanpa makna. “Kiai Sahal ingin bermain di belakang layar,” katanya.
Kiai Sahal sendiri, saat memberikan taushiyah dalam forum Majma'ul Buhuts an-Nahdliyah di Ponpes Raudlah Al Thahiriyah Desa Kajen, Margoyoso, Pati, Sabtu (15/12) lalu menyatakan, diam adalah bagian dari stategi politik untuk meminimalkan wacana. Menurutnya, persoalan bangsa yang tidak hanya diselesaikan dengan ungkapan di media massa.(nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
3
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
6
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
Terkini
Lihat Semua