KH Zaid Ringinagung, Mursyid Tarekat Syadziliyah Meninggal
NU Online · Jumat, 21 Agustus 2009 | 11:00 WIB
Sepeninggal KH Asrori al-Ishaqi, dunia pesantren dan tasawuf di Indonesia kehilangan salah seorang tokohnya yang paling kharismatik. Tak berapa lama berselang, dunia pesantren kembali kehilangan salah seorang tokohnya yang ikhlas dan berjuang dengan keunikannya tersendiri.
Pengasuh Pondok Pesantren Mahir-Arriyadh Ringinagung, Kepung Kediri KH Zaid Abdul Hamid, meninggal dalam usia sekitar 90 tahun pada hari Selasa malam 18 Agustus 2009 sekitar pukul setengah sepuluh malam. Beliau adalah salah satu Mursyid Tharekat Syadziliyah di Jawa Timur. <>
Di mata para santri yang tinggal di pesantrennya saat ini, Kiai Zaid –begitu para santri akrab memanggilnya, adalah sosok yang sangat peramah dan penyayang terhadap para santrinya. Kiai Zaid juga dikenal sebagai ulama pembaharu ketika pada tahun 1980-an, mendirikan Pondok Pesantren Putri bernama Islahiyyatul Asroriyyah.
Menurut Burhan, salah seorang alumni Ringinagung, Kiai Zaid adalah seorang yang sangat wira’i dan tidak suka menggantungkan diri dan pesantrennya kepada bantuan orang luar terutama pemerintah.
”Dulu pernah, semasa hidupnya, jalan menuju ke pesantren akan dibangun dengan aspal oleh pemerintah setempat, namun justru Kiai Zaid tidak berkenan dan malah membangun akses ke pesantren dengan paving atas biayanya sendiri. Tentu saja para santri dan penduduk sekliling pun segera bergotong-toyong membantunya,” terang Burhan. (min)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua