Kudus, NU Online
Ulama Kharismatik Kudus KH Sya’roni Ahmadi meminta warga NU meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan selalu membela yang benar, mengedepankan keadilan dan demokratis serta memperjuangkan kaum tertindas.
“Kita juga harus mengambil tauludan dari ajaran Gus Dur yang lain yakni selalu menjaga kerukunan ummat manusia yang berbeda-beda golongan, suku, ras dan Agama. Kita harus mampu mewujudkan itu dalam segala aspek kehidupan,” kata KH. Sya’roni saat menyampaikan mauidhoh hasanah pada peringatan 7 hari Wafatnya Gus Dur yang diselenggarakan PCNU Kudus di Masjid Agung Kudus, Rabu (6/1).<>
Dalam penuturannya, Mustasyar PCNU Kudus ini menyatakan kekagumannya terhadap Guru Bangsa yang wafat 30 Desember 2009 lalu. Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang hebat dan peramah. Kehebatan Gus Dur dibuktikan dengan banyaknya pihak-pihak yang berseberangan memilihnya menjadi Presiden RI ke IV.
“Kalau yang memilih itu pendukungnya sudah wajar, tapi kalau lawannya, ini luar biasa. Belum lagi keramahannya selalu ditunjukkan juga terhadap orang yang merintangi maupun yang menghinanya,” tambah Yi Sya’roni, panggilan akrabnya.
Apa yang dilakukan Gus Dur, kata Yi Sya’roni, merupakan sikap yang sesuai dengan prilaku dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Di mana Nabi Muhammad lahir sebagai rahmatal lil alamin atau untuk semua golongan. Termasuk, sikapnya tidak akan menyakiti kepada siapapun dan dari golongan manapun kendati dirinya dihina orang lain. Makanya kita harus selalu meneladani hal tersebut seperti Gus Dur,” tandasnya. (adb)
Ulama Kharismatik Kudus KH Sya’roni Ahmadi meminta warga NU meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan selalu membela yang benar, mengedepankan keadilan dan demokratis serta memperjuangkan kaum tertindas.
“Kita juga harus mengambil tauludan dari ajaran Gus Dur yang lain yakni selalu menjaga kerukunan ummat manusia yang berbeda-beda golongan, suku, ras dan Agama. Kita harus mampu mewujudkan itu dalam segala aspek kehidupan,” kata KH. Sya’roni saat menyampaikan mauidhoh hasanah pada peringatan 7 hari Wafatnya Gus Dur yang diselenggarakan PCNU Kudus di Masjid Agung Kudus, Rabu (6/1).<>
Dalam penuturannya, Mustasyar PCNU Kudus ini menyatakan kekagumannya terhadap Guru Bangsa yang wafat 30 Desember 2009 lalu. Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang hebat dan peramah. Kehebatan Gus Dur dibuktikan dengan banyaknya pihak-pihak yang berseberangan memilihnya menjadi Presiden RI ke IV.
“Kalau yang memilih itu pendukungnya sudah wajar, tapi kalau lawannya, ini luar biasa. Belum lagi keramahannya selalu ditunjukkan juga terhadap orang yang merintangi maupun yang menghinanya,” tambah Yi Sya’roni, panggilan akrabnya.
Apa yang dilakukan Gus Dur, kata Yi Sya’roni, merupakan sikap yang sesuai dengan prilaku dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Di mana Nabi Muhammad lahir sebagai rahmatal lil alamin atau untuk semua golongan. Termasuk, sikapnya tidak akan menyakiti kepada siapapun dan dari golongan manapun kendati dirinya dihina orang lain. Makanya kita harus selalu meneladani hal tersebut seperti Gus Dur,” tandasnya. (adb)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua
