Warta

KH Nuril Huda: “Qurban adalah Ibadah Sosial”

NU Online  ·  Ahad, 1 Februari 2004 | 01:41 WIB

Jakarta, NU Online
“Idul Adha untuk memperingatkan kita bahwa kita tidak cukup beribadah kepada Allah, tetapi kita juga harus melaksanakan ibadah sosial dengan memperhatikan rakyat lainnya.”

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ketua LDNU KH Nuril Huda dalam khutbah Idul Adha di depan kantor PBNU (01/02). Ia menambahkan pengorbanan Ismail adalah pengorbanan yang luar biasa dimana ia rela mengorbankan dirinya demi menjalankan perintah Allah dan dalam hal ini, kita yang diminta untuk berkorban sapi atau kambing nilainya tidak dapat dibandingkan dengan pengorbanan Ismail.

<>

“Salah satu ciri khas orang yang beriman kepada Allah adalah apa perintah Allah, akan dilaksanakannya, seperti yang dilakukan oleh Ismail ketika memenuhi panggilan Allah,” ungkapnya. Ismail ketika diminta untuk mengorbankan dirinya mengatakan wahai ayahanda, laksanakan apa yang diperintah Allah, saya termasuk orang yang akan melaksanakan perintah Allah.

Saat ini pelaksanaan ibadah dikalangan muslim masih sangat kurang. Dari 87 persen umat Islam yang ada di Indonesia, yang melaksanakan ibadah dengan baik hanya 18 persen.

KH Nuril Huda menjelaskan bahwa nilai kurban tergantung niat terhadap amalan yang dilaksanakannya, bukan dari amalannya itu sendiri. “Motivasi untuk apa kita berqurban, itu yang diterima, bukan daging qurbannya.” Iman itu tempatnya didalam hati. Iman itu adalah perjuangan dalam hati manusia.

Qurban juga merupakan salah satu bentuk kepedulian para pemimpin kepada rakyatnya. Anggota DPR dari PKB tersebut mengajak agar para pemimpin kembali pada ajaran agama. Ia mengatakan bahwa pemimpin umat yang benar akan mendahulukan para ummatnya daripada dirinya sendiri.

Di Indonesia, para pemimpin hanya memperkaya dirinya sendiri tanpa memperhatikan jutaan rakyat yang kelaparan. Keadaan inilah yang akan menghancurkan suatu negara. “Jika Allah akan menghancurkan negeri itu, para pemimpinnya adalah orang yang fasik, yang melangar perintahnya,” tambahnya.

Sholat Idul Adha yang dilaksanakan di depan gedung PBNU tersebut dipenuhi oleh masyarakat sekitar gedung PBNU. Ratusan warga tumpah ruah memenuhi halaman gedung, bahkan menutup jalur lambat jalan Kramat Raya agar bisa menampung jamaah yang membludak.(mkf)