KH Idris Marzuki: “Pak Hasyim Tak Mungkin Jalan Sendiri”

Kediri, NU Online
Kalau pak Hasyim diminta untuk dicalonkan jadi presiden atau jabatan lainnya, dari PKB atau partai lainnya, maka harus melalui mekanisme PBNU, tidak bisa berjalan sendiri, tidak mungkin itu.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh KH Idris Marzuki dari Pesantren Lirboyo Jawa Timur berkaitan dengan maraknya politisi yang mengadakan silaturrahmi politik ke pesantren Al-Hikam yang diasuh KH Hasyim Muzadi untuk mengajak NU bekerjasama dengan mereka.

Dengan puluhan juta warga, NU memiliki daya tarik luar biasa dalam dunia politik yang membuat para tokohnya banyak dilirik oleh berbagai partai politik, sehingga suara warga nahdiyyin bisa di tarik ke dalam partai tersebut atau mendukung calon partai tersebut.

Tercatat paling tidak ketua umum partai Golkar Jawa Timur, Nurcholis Madjid, Siswono Yudhohusodo, Taufik Kiemas, dan terakhir Wiranto yang berkunjung ke pesantrel Al Hikam, dan tentu saja beberapa tokoh lain juga akan berkunjung ke sana

Fenomena tersebut bukan hanya terjadi pada pimpinan puncak PBNU di Jakarta, tetapi juga menyebar ke beberapa tokoh lokal NU untuk menarik simpati lokal. Banyak kyai yang ditawari untuk menduduki jabatan tertentu dalam badan legislatif ataupun jabatan eksekutif.

Namun demikian, KH Idris Marzuki mengungkapkan ketidaksetujuannya atas banyaknya kyai yang ikut bermain dalam dunia politik dengan mencalonkan diri menjadi walikota atau bupati. “kyai sebaiknya ngurusi umat,” ungkapnya. Sedangkan untuk jabatan di legislatif, pengasuh pesantren dengan 10 ribu santri tersebut masih bisa menoleransinya.

Menanggapi komentar KH Idris Marzuki tersebut, KH Hazyim Muzadi dalam berbagai pernyataannya juga telah menyatakan bahwa permintaan atas dirinya oleh berbagai partai politik akan diserahkan kepada PBNU sehingga pengangkatan dirinya merupakan keputusan resmi dan hal ini merupakan keikutsertaannya dalam upaya menyelesaikan permasalahan bangsa.(mkf)