KH. Hasyim Muzadi : "Pemerintah Indonesia Mesti Review Ulang Tata Hubungan Dengan AS
NU Online · Kamis, 10 April 2003 | 21:01 WIB
Jakarta, NU Online
Pernyataan itu terlontar, saat Ketua Umum PBNU berdialog langsung dalam acara Duduk Perkara yang digelar TV 7, jam 22.00-23.00 (10/4/02) di pandu oleh dr Lula Kamal.Hal ini diperlukan karena AS merupakan negara kuat tetapi tidak bisa dipercaya yang telah nyata-nyata melanggar nilai-nilai yang selama ini diagungkan yaitu HAM dan demokrasi. Invasi ke Irak telah menunjukakan AS melanggar nilai-nilai tersebut, apalagi secara nyata menghiraukan keberadaan PBB. Dengan slogan menyelamatakan Irak, padahal dibaliknya AS berkepentingan menguasai cadangan minyak kedua terbesar didunia itu.
Dalam dialog yang juga dihadiri oleh 2 nara sumber lainnya, yaitu Dr Riza Sihbudi, ahli Timur Tengah LIPI dan Makarim Wibisono Dirje Deplu Asia Pasifik dan Afrika, Kyai Hasyim Menegaskan perlunya negara-negara disekitar Irak bereaksi atas pembentukan Pemerintahan Boneka, setelah itu tekanan juga harus dilakukan oleh negara-negara seperti OKI, Liga Arab serta Gerakan Non Blok secara bersama-sama.Dengan cara mendesak PBB mengambil peran lebih banyak dalam penyelesaian Irak, sebagai reaksi lanjutan pasca pendudukan Irak oleh pasukan Koalisi.Â
Kyai Hasyim menambahkan AS telah menjadi kekuatan dominan, yang memainkan peran hegemoni di seluruh dunia, oleh karena itu harus ada balance of power , kekuatan penyeimbang yang harus datang dari negara-negara Eropa, karena mereka juga memiliki kepentingan terhadap Irak.
Menangagapi model pemerintah Irak yang  dibentuk, seperti pemerintahan dari oposisi, kemungkinan tidak akan bertahan lama, karena kekuatan oposisi yang ada jumlahnya kecil. Tidak seperti diAfganistan yang seimbang antara kekuatan Afganistan Utara dengan pemerintahan Taliban . Yang kedua bila pemerintahan militer yang dibentuk Amerika maka ini berarti jelas-jelas full imperialisme oleh karenanya Kyai Hasyim sepakat dengan model ketiga yaitu pemerintahan yang dilaksanakan oleh PBB.
Menutup pembicaraan Kyai Hasyim menyatakan bahwa ini bukan perang agama tapi imprealisme total. Seluruh agama menentang praktek imprealisme, seperti, WCRP, Paus dan organisasi agama lainnya, dengan caranya masing masing.. (BSP)Â
Â
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua