Warta

KH Hasan Basri Said, Ahli Falak NU Meninggal Dunia

NU Online  ·  Senin, 9 Juni 2008 | 07:12 WIB

Gresik, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Satu lagi ahli falak yang dimiliki warga Nahdliyin (NU) berpulang. KH Hasan Basri Said, telah meningal dunia, hari ini, Senin Pon, 5 Jumadal Akhiroh 1429 H bertepatan dengan 9 Juni 2008 M pukul 11:30 WIB di rumahnya, Gresik, Jawa Timur.

Sebelum meninggal, almarhum sempat berpesan kepada putranya untuk menyelesaikan penyusunan jadual waktu puasa 2008 untuk wilayah Gresik dan mengirimkan bahan untuk penulisan buku hisab dan rukyat yang diprogramkan oleh Lajnah Falakiyah PBNU. ”Tapi 3 menit setelah itu Abah sudah tidak ada,” kata Muhyiddin, putra bungsunya.<>

Menurut Muhyiddin, ayahnya meninggal tepat pada saat adzan dhuhur berkumandang. Kepergiannya sangat mengejutkan karena sebelumnya almarhum tidak pernah mengeluh sakit. ”Tapi beliau memang punya penyakit jantung,” katanya. KH Hasan Basri Said meninggal dalam usia 73 tahun.

Saat berita ini diturunkan, keluarga, para tamu dari PCNU Gresik dan Lajnah Falakiyah Jawa Timur sedang bersiap-siap menyolatkan almarhum. Ayah 3 anak itu baru akan dimakamkan malam nanti, usai shalat isya’ karena menunggu salah seorang anaknya yang masih berada di luar kota.

Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH Ghazali Masroeri saat dihubungi NU Online di Jakarta mengatakan, KH Hasan Basri Sa’id adalah sosok ahli falak yang peuh dedikasi untuk pengembangan disiplin falakiyah di lingkungan NU.

”Beliau sudah banyak melakukan penelitian di lapangan, tidak hanya di belakang meja,” katanya.

Dikatakan Kiai Ghazali, almarhum yang juga pengurus Lajnah Falakiyah PBNU masih sempat mengikuti rapat penyerasihan hisab dan rukyat yang diadakan di Sukabumi akhir bulan lalu.

”Beliau juga berjasa sebagai pelopor pendirian balai rukyat Condro Dipo di Gresik yang menjadi salah satu andalah Lajnah Falakiyah selain di Lembang, Pelabuhan Ratu dan Masjid Agung Semarang,” katanya.

Di saat-saat disiplin ilmu falak semakin langka di kalangan NU dan komunitas pesantren, para ahlinya pun semakin langka. Semoga kepergiannya tidak menyurutkan niat para kader untuk terus mencari trobosan baru di bidang falakiyah. (nam)

Baca riwayat singkat KH Hasan Basri Said di: http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=8346