Jakarta, NU Online
Rais Syuriah PBNU, KH. Muhammad Anis Fuad Hasyim yang juga pengasuh pondok pesantren Buntet Cirebon telah berpulang ke rahmat Allah. Kyai Kharismatik ini meninggal akibat tekanan darah tinggi (stroke) yang memang telah lama dideritanya, setelah sebelumnya terjatuh di kamar mandi hari ini senin (12/07) sekitar pukul 10.45 WIB.
Pengasuh ponpes yang dikenal tawadlu dan konsisten dengan khittah 1926 ini meninggal dalam usia 52 Th. Selama hidupnya beliau tegas membela NU dalam kerangka menjaga kesatuan negara NKRI. Hal itu dilakukannya ketika Gus Dur hendak dilengserkan sewaktu menjadi Presiden. "Lebih baik kita mengalah sekarang daripada harus ramai-ramai melakukan perlawanan. Toh itu semua demi tetap terjaganya keutuhan Negara Kesatuan RI, yang berarti kita bisa terus menjalankan syiar Islam," nasihatnya ketika NU harus mengalami saat dilematis ketika Gus Dur menjadi Presiden.
<>Pandangan-pandangannya juga banyak dirujuk oleh banyak kalangan. Beliau sering menyarankan kepada umat Islam, untuk bersikap tawadlu dan selalu bersabar dalam menghadapi cobaan. Sebesar apapun cobaan yang diberikan Allah SWT, kalau kita mampu bersabar Insya Allah rahmat-Nya akan sampai kepada hambanya dalam bentuk yang terbaik. Petuah dan nasihatnya jugalah yang kemudian dapat meredakan warga NU dari kemarahan akibat di pinggirkan oleh kekuasaan. "Setelah dihujat, dimaki, dipepet serta dipinggirkan, warga NU harus tetap bisa bersabar." Demikian nasihat KH Anis Fuad Hasyim suatu ketika. Semoga amal baiknya diterima Allah dan kesalahannya dimaafkan serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. (cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua