Ketua IPNU: Setuju Libur Sekolah, Tapi yang Penting Maknanya
NU Online · Kamis, 14 Oktober 2004 | 10:47 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Mujtahidurridho setuju-setuju saja terhadap usulan libur sekolah pada bulan Ramadhan. “Saya sangat setuju libur, cuma libur Ramadhan juga harus dipikirkan dampaknya terhadap siswa,” tandasnya kepada NU Online.
Namun demikian, Edo, panggilan akrabnya berpendapat bahwa makna sebenarnya adalah bagaimana Ramadhan bisa betul-betul dimanfaatkan oleh siswa atau pelajar sebagai bulan penuh berkah dan digunakan untuk kegiatan-kegiatan keagamaan.
<>Berdasarkan informasi yang didapatkannya, ujian sekolah sudah tiba beberapa hari setelah lebaran. Karena itulah penting sekali memikirkan agar siswa tidak dirugikan materinya tapi harus juga kalau masuk tidak diforsir sehingga diambil jalan tengahnya.
Edo menilai siswa sebenarnya seneng-seneng saja jika diliburkan. Namun masalah kurikulum sekolah jika diliburkan juga harus dipikirkan dengan matang karena itu diambil jalan tengahnya.
“Mau diliburkan kalau tidak ada alternatif kegiatan lainnya juga tidak banyak memberi manfaat. Tapi kalau tidak diliburkan, dan sekolah seperti biasa dimana siswa tidak diberi ruang untuk memanfaatkan momentum Ramadhan, saya kira juga tidak baik,” tandasnya.
Tentang ide siswa diminta mendatangi Ponpes Salaf selama Ramadhan, Edo kurang setuju. Ia berpendapat bahwa tidak semua anak faham dengan kultur pesantren sehingga ditakutkan masalah tidak krasan dan menimbulkan masalah.
Jika kebijakan pemerintah menetapkan sekolah tetap masuk, maka masuk harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak sama dengan hari-hari biasa. Harus diatur kegiatan extra yang menunjang pengisian bulan Ramadahan.
“Saya atas nama ketua umum IPNU sangat mengharapkan orang tua, kemudian juga guru-guru betul-betul bisa memanfaatkan bulan Ramadhan memberikan kegiatan extra bagi pelajar, kan eman-eman bulan ramadhan in lewat begitu saja,” tambahnya.
Selama Ramadhan, IPNU diberbagai daerah melalui komisariatnya juga akan mengadakan berbagai kegiatan, termasuk latihan kepemimpinan, pengkaderan dan lainnya. Edo juga mengharapkan sekolah berinisiatif mengadakan kegiatan-kegiatan ekstra keagamaan.(mkf)
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua