La Paz, NU Online
Pemerintahan Bolivia kini menghadapi ancaman dari kelompok separatis terutama dari selumlah wilayah di kawasan itu. Setidaknya, empat pemimpin yang berasal dari Santa Cruz, Pando, Beni, Tarija sempat mengadakan pertemuan, Jumat (15/12). Dalam pertemuan itu mereka sepakat untuk tidak mengindahkan ajakan pemerintahan Evo Morales untuk berdialog.
Morales yang merupakan presiden pertama yang berasal dari suku asli Indian berencana mengubah konstitusi untuk mengubah suara yang lebih besar bagi populasi suku Indian.
<>Namun, pihak oposisi yang mengadakan pertemuan sejak Kamis menolak perubahan tersebut. Mereka menuntut perubahan itu baru bisa dilakukan bila disetujui setidaknya dua pertiga anggota dewan.Morales mengatakan, oposisi berhak untuk berunjuk rasa. Namun ia memperingatkan, dirinya tak akan ragu menggunakan kekuatan militer untuk mencegah negara-negara bagian di wilayah timur memisahkan diri dari wilayah pegunungan Andes yang miskin.
"Kita akan merebut kembali Bolivia," ungkap Morales. Kata-kata ini ditujukan bagi kelompok elite bisnis yang mendukung gerakan otonomi. "Kini mereka tidak bisa menjual Bolivia. Mereka ingin memecah belah Bolivia, itu persoalannya. Itu tak akan terjadi," terangnya.
Sementara Jurubicara Kepresidenan Alex Contreras mendesak pihak oposisi untuk mengumumkan dewan otonomi sebelum melakukan perundingan dengan pemerintah.
Pihaknya juga memperingatkan, pemerintahan Bolivia tidak akan menerima tindakan-tindakan yang melanggar hukum. (ap/pl/dar)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua