Kehadiran Koperasi Serba Usaha (KSU) Nahdlatut Tujjar sejak enam tahun yang lalu diakui oleh Pengurus Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan telah memberi banyak manfaat bagi organisasi kaum nahdliyyin khususnya di Kota Pekalongan.
Bahkan di beberapa Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang ada kantor unit simpan pinjam BMT SM NU yang merupakan salah satu usaha dari KSU Nahdlatut Tujjar juga merasakan manfaatknya. Jika sebelumnya untuk biaya operasional selalu mengalami kesulitan, sejak ada kerjasama dengan KSU Nahdlatut Tujjar tidak lagi mengalami kesulitan. Bahkan lebih dari cukup, sehingga saat ini ada beberapa MWC berani membangun kantor baru seperti MWC NU Kajen dan BOjong Kabupaten Pekalongan.<>
Ketua KSU Nahdlatut Tujjar Kota Pekalongan, H Ahmad Rofiq kepada NU Online mengatakan, sejak awal berdiri, KSU Nahdlatut Tujjar berkomitmen di samping untuk membangun pondasi ekonomi yang kokoh dan kuat di sektor usaha kecil dan mikro, juga NU secara kelembagaan dapat memperoleh manfaat, sehingga roda kegiatan organisasi dapat berjalan seiring dengan perkembangan koperasi.
Dikatakan, peran serta PCNU dan MWC NU dalam pemberdayaan koperasi cukup signifikan, sehingga sangat wajar jika PCNU dan MWC NU memperoleh imbalan yang layak atas perkembangan unit jasa syari'ah BMT SM NU yang ada di wilayahnya.
Sedangkan di Kota Pekalongan sendiri menurut Ahmad Rofiq yang juga Ketua PCNU Kota Pekalongan, kehadiran Koperasi Nahdlatut Tujjar telah dirasakan NU sejak koperasi ini berdiri. Maka dengan adanya kontribusi rutin kepada organisasi, hal tersebut dianggap oleh anggota dan calon anggota yang mayoritas warga nahdliyyin yang memiliki simpanan dan yang mengajukan pembiayaan sudah otomatis menyumbang ke NU.
Nuril Mahmudah salah satu anggota KSU Nahdlatut Tujjar menuturkan, dengan menyimpan dana di BMT SM NU, dirinya secara telah menumbang kepada Nahdlatul Ulama, karena BMT SM NU secara rutin memberikan kontribusi kepada NU.
"Secara tidak langsung dengan menyimpan atau mengajukan pembiayaan ke BMT SM NU, saya telah ikut membesarkan Nahdlatul Ulama," ujarnya.
Nahdlatul Ulama Kota Pekalongan dalam keperluan operasional organisasi rata rata per bulan memerlukan biaya tidak kurang dari 10 juta rupiah atau 120 juta rupiah per tahun. Belum lagi jika ada kegiatan insidental, dipastikan memerlukan dana cukup besar. Sementara bantuan dari donatur selama ini sangat tidak mencukupi.
Dengan adanya bantuan rutin dari KSU Nahdlatut Tujjar, tentu saja roda organisasi dapat berjalan secara dinamis, beberapa program besar seperti peringatan Harlah NU, musyawarah kerja hingga menghadiri muktamar dana telah tersedia dan mencukupi.
Ke depan NU sedang membangun unit usaha yang profit dan menghasilkan laba, yakni menjalin bekerjasama dengan pihak ketiga, diharapkan dana NU dapat tercukupi, apalagi saat ini PCNU Kota Pekalongan telah memiliki dana abadi bantuan dari Pengurus KSU Nahdlatut Tujjar selama lima tahun terakhir. (iz)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
4
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
5
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
6
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
Terkini
Lihat Semua