Kegiatan Monitoring dan Evaluasi di Ponpes Penting Dilakukan
NU Online · Sabtu, 26 Mei 2007 | 05:51 WIB
Kegiatan monitoring dan evaluasi di lingkungan pondok pesantren penting dilakukan guna mengukur peran pendidikan yang dijalankan pesantren selama ini.
Pernyataan tersebut diungkapkan Rektor Institut Agama Islam Negeri STS Jambi, Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd saat berbicara dalam seminar tentang manajemen pendidikan pondok pesantren di gedung Bappeda, Sarolangun, Jambi, Kamis (24/5).<>
Di hadapan para peserta yang mewakili pondok pesantren di seluruh Propinsi Jambi, Latief mengingatkan agar pondok pesantren mampu mensinergikan paradigma keilmuannya dengan pola manajemen pesantren baik yang salafi maupun modern.
Dalam seminar yang terselenggara atas kerjasama antara PWNU Jambi, British Council Jakarta, dan Pemkab Sarolangun itu, Latif mengatakan bahwa ke depan, harus tetap konsisten dalam memperjuangkan ajaran murni Islam melalui kitab-kitab otoritatif (kitab kuning: red) yang selama ini diajarkan di pesantren.
“Selain konsisten memperjuangkan ajaran Islam melalui kitab-kitab kuning di bidang fiqih, akhlak, tasawuf, teologi/tauhid dan sebagainya, pesantren juga sudah selayaknya bergerak di bidang pengetauhuan profan (duniawi: red) dengan tawaran program dan manajemen yang mengarah pada manajemen pendidikan modern,” kata Latif.
Sementara itu, ketua panitia seminar, Abdul Qodir Jailany mengungkapkan, sudah saatnya pondok pesantren menata diri dengan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam manajemen pendidikan di pesantren.
“Seminar ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pondok pesantren di Propinsi Jambi dalam hal manajemen pendidikannya,” terang alumnus short course on education management training, Leeds University ini.
Selain Latif, hadir juga sebagai pembicara, Prof. Dr. Lias Hasibuan, MA, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Program Pascasarjana IAIN STS Jambi, Muliawan (Direktor Bank Syariah Mandiri Cabang Jambi), dan sejumlah alumni short course manajemen pendidikan di Universitas Leeds, Inggris, seperti Sudarto Murtaufiq, Mulya Rahayu, dan Abdul Qodir Jailany.
Hadir dalam seminar tersebut, Ketua PBNU bidang luar negeri HM Rozy Munir, Ketua PWNU Jambi yang juga Kakanwil Depag Propinsi Jambi H Abdul Kadir Husein, dan Bupati Sarolangun, Drs. H. Hasan Basri Agus MM. (dar)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua