Kegiatan Majlis Taklim Indonesia di Libya Semarak
NU Online · Kamis, 10 Maret 2005 | 12:18 WIB
Tripoli, NU Online
Sebagai wujud pengamalan ajaran Islam untuk dinamisasi keilmuan, muslim Indonesia di Libya membentuk Majlis Ta'lim. Ide awal kegiataan ini didorong atas semangat mendalami ajaran agama serta syi'ar Islam. Majlis Ta'lim ini, dikemas dalam bentuk " Kajian Keislaman-Interaktif ". Peserta kegiatan ini adalah seluruh muslim Indonesia yang berada di Libya dan mereka mayoritas bertempat tinggal di Kota Tripoli. Pelaksanaanya, pada tiap 2 minggu sekali yang tempatnya berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang lain. Adapun yang bertindak sebagai pembicara adalah mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam KKMI (Kesatuan Keluarga Mahasiswa Indonesia) Tripoli-Libya.
Ir. Hj. Anny Sudjatmiko, penggagas kegiatan Majlis Ta'lim, mengatakan bahwa tujuan dibentuknya kegiatan ini adalah sebagai wahana keilmuan dan media silaturrahmi;Â " dengan adanya Majlis Ta'lim yang dikemas dalam diskusi-interaktif, kita akan mendapatkan tambahan wawasan seputar wacana keislaman dari satu peserta pengajian dengan peserta lainnya. Karena adik-adik sebagai mahasiswa mungkin kegiatan ini bisa dijadikan sebagai media latihan sebelum nantinya terjun berdakwah di tengah-tengah masyarakat " ujar ibu dari 2 anak yang jebolan Fakultas Ilmu Pertanian UGM Yogyakarta.
<>"Kita para bapak atau ibu yang sudah disibukkan dengan pekerjaan atau keluarga masing-masing mungkin bisa mendapatkan tambahan ilmu-ilmu agama dari adik-adik mahasiswa yang memang concern terhadap disiplin ilmu keislaman. Jadi Majlis Ta'lim ini disamping sebagai wahana keilmuan juga sebagai media silaturrahim antar muslim Indonesia di Libya " lanjut ibu yang baru saja menunaikan ibadah haji.
Tema-tema yang didiskusikan, merujuk pada silabus yang telah dibuat. Jadi, pada tiap pertemuan, tema yang diperbincangkan sudah dipelajari terlebih dahulu oleh para peserta. Lebih-lebih oleh para mahasiswa yang bertindak sebagai keynote speker. Animo dan apresiasi muslim Indonesia di Libya benar-benar sangat tinggi terhadap kajian keislaman ini.
Selain kegiatan Majlis Ta'lim, juga ada kegiatan Tadarrus al-Qur'an. Akan tetapi kegiatan ini hanya dikhususkan untuk para ibu-ibu saja. Tadarrus al-Qur'an dilaksanakan pada tiap selasa pagi dalam setiap minggunya. Dan yang bertindak sebagai mu'allim al-Qur'an (pengajar al-Qur'an) adalah mahasiswa S-2 yang tergabung dalam KKMI. Alasan menapa yang menjadi Mu'allim adalah mahasiswa S-2, disamping karena pertimbangan kapabilitas dan kualitas keilmuannya juga karena mahasiswa S-1 pada pagi hari masuk ke ruang kuliah.
Metode yang dipakai dalam Tadarrus al-Qur'an ini, tidak seperti Tadarrus al-Qur'an biasanya. Disamping belajar bacaan al-Qur'an, juga diperluas dengan mempelajari kandungan ayat yang telah dibaca tersebut dari sisi tafsir dan asbabun nuzulnya. Beginilah muslim-muslimah Indonesia di Libya mengaplikasikan sunnah seperti yang diajarkan agama Islam. Sekalipun berada di negeri orang, kreatifitas untuk menambah kekayaan wawasan keislaman harus tetap dinamis dan inovatif. Sekian.
Kontributor : Iwan Zainil Ghulam
Â
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua