KBRI Rabat Gelar Resepsi Diplomatik HUT RI ke-66
NU Online · Jumat, 23 September 2011 | 12:16 WIB
Rabat, NU Online
Resepsi Diplomatik memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-66 diselenggarakan oleh KBRI Rabat di Wisma Duta pada tanggal 22 September 2011. Resepsi dihadiri oleh sekitar 400 undangan dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah setempat, masyarakat Maroko serta masyarakat Indonesia di Maroko. Sejumlah wartawan dari media Maroko turut hadir dan meliput acara tersebut. <>
Sebagai pembuka, para hadirin menyaksikan Tarian Panyembrama dari Bali yang ditampilkan sebagai ucapan selamat datang. Acara dilanjutkan dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia dan lagu kebangsaan Maroko. Selanjutnya, Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, Bapak Tosari Widjaja dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan penyelenggaraan resepsi ini diharapkan agar masyarakat asing dapat lebih mengenal keanekaragaman Indonesia khususnya dibidang seni dan budaya. Disampaikan pula tentang kemajuan yang dicapai Indonesia di berbagai bidang termasuk bidang ekonomi, serta peran aktif Indonesia dalam berbagai isu-isu internasional.
Lebih lanjut Dubes RI menyampaikan tekadnya mengembangkan hubungan Indonesia-Maroko. Pada kesempatan ini Dubes RI juga mengumumkan dibentuknya Asosiasi Persahabatan Indonesia Maroko.
"Selain itu, pada kesempatan ini juga dibuka stand-stand promosi budaya dan pariwisata serta berbagai brosur produk dan komoditi Indonesia antara lain komoditi teh dan kopi," tutur Tosari.
Acara resepsi ini mendapat sambutan hangat dari para undangan yang dengan antusias memberikan selamat kepada Dubes RI atas kesuksesan resepsi ini yang menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia.
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua