Kasus penyerangan oleh kelompok yang menyebut dirinya Aswaja terhadap Yayasan Yapi, Beji, Bangil, Pasuruan, Jatim penanganannya terus berjalan dan kini segera memasuki masa penuntutan terhadap enam tersangka yang diduga melakukan penyerangan terhadap Ponpes Alma’hadul Islami YAPI tersebut.
Namun, kuasa Hukum Aswaja Suryono meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangil untuk bersikap lebih bijak dan menghentikan penuntutan terhadap keenam tersangka penyerangan Ponpes Alma’hadul Islami YAPI itu demi terwujudnya kondisi dan suasana Pasuruan yang aman dan kond<>usif.
"Untuk terciptanya suasana yang dama kami minta penuntutan itu dihentikan. Karena penyerangan itu tidak terencana, hanya reaksional dan spontanitas anak muda, dan sama-sama ada korban. Untuk saya berharap tidak dilakukan penuntutan,” tandas Suryono, Kuasa Hukum Aswaja pada wartawan di Pasuruan, Ahad (27/2/2011).
Apalagi lanjut Suryono, ini sudah ada perjanjian bersama dengan Muspida. Kondisi yang kondusif itu harus terus dioptimalkan. Tapi, jika kasus tersebut akan tetap dilanjutkan ke tahap penuntutan pihaknya khawatir akan ada gejolak yang lebih besar lagi di masyarakat. Sebab, nantinya, akan muncul rasa puas dan tidak puas terhadap tuntutan dan vonis yang dilakukan oleh pihak kejaksaan.
Kasus Yapi ini memang sudah dianggap cukup bukti yakni sudah P 21. namun, menurut Suryono kejaksaan punya kewenangan untuk menghentikan penuntutan demi ketertiban umum dan KUHAP mengatur itu.
Sejauh itu dia mempertanyakan kinerja aparat kepolisian Polres Pasuruan yang dinilai terkesan kurang maksimal. Pasalnya, dalam kasus penyerangan itu hingga kini polisi tidak juga menetapkan salah seorang pun tersangka dari pihak YAPI, padahal dari kedua belah pihak sama-sama ada korban yang terluka.
"Polisi harus adil dalam kasus ini dan jangan berat sebelah. Masalahnya, sama-sama ada korban. Seharusnya, tersangka juga dari kedua belah pihak, tidak satu pihak seperti saat ini. Di mana Abdul Muis, dari Aswaja juga mengalami luka-luka akibat lemparan batu pihak YAPI. Ditambah sepeda motor yang dirusak mereka," tutur Suryono.(amf/ant)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua