Kampus Harus Buka Pintu Lebar Untuk Gerakan PMII
NU Online · Selasa, 27 September 2011 | 02:39 WIB
Jember, NU Online
Radikalisme yang bersumber dari pemahaman yang kurang pas dan tidak lengkap tentang agama dikalangan pemuda dan mahasiswa segera akan diantisipasi oleh Pimpinan PWNU Jawa Timur. Dalam waktu dekat, NU akan memberikan arahan kepada para kader PMII yang disebut sebagai underbow NU agar turun menjadi benteng dan pencerah di kampus-kampus.<>
Demikian diungkap ketua PWNU Jawa Timur, KH Mutawakkil Alallah, Senin (26/09) malam, di sela acara halal bihalal dan Khoul KH Moch Hasan Genggong di Pesantren Sirajul Anwar Pecoro Rambipuji. "Karena itu, kami mohon agar kampus-kampus di Jawa Timur, baik yang negeri maupun swasta, agar membuka pintu lebar-lebar bagi PMII agar bisa beraktifitas secara maksimal," tutur Mutawakkil.
Secara kelembagaan, PWNU memang tidak punya komitment maupun MoU untuk memberikan pemahaman tentang pemahaman yang benar tentang agama dan hubungannya dengan negara di Kampus. Tetapi fakta bahwa radikalisme akibat pemahaman yang tidak lengkap tentang agama islam mengharuskan NU untuk turun tangan secara intensif dan berkesinambungan.
"Kami akan menugasi kader PMII agar melakukan pembinaan dan pemberian pemahaman agama yang benar kepada para mahasiswa dalam prespektif liberal maupun radikal. Ini penting untuk menyelamatkan akidah dan masa depan generasi muda," tandas Ketua PWNU Jawa Timur itu.
Sebagai sebuah wadah gerakan kepemudaan, PMII dinilai Kyai Mutawakkil cukup representatif untuk melakukan tugas mulai dalam rangka pencerahan pemahaman agama islam. Karena itu, dukungan kepada PMII berupa memberikan ruang gerak yang luas akan sangat bernilai positif.
"Sebagai Banom NU, kami yakin PMII mampu melaksanakan tugas itu dengan baik," tegas Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo itu menekankan.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Ahmad Hasan Halim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua