Kader NU Raih Gelar Doktor Termuda Univ. Muhammad V di Maroko
NU Online · Jumat, 10 Juni 2011 | 04:42 WIB
Rabat, NU Online
Kader Muda NU Arwani Syaerozi MA, menjadi peraih gelar Doktor termuda lulusan dari Universitas Muhammad V Rabat di Maroko, setelah menjalani sidang disertasi doktoral di Auditorium Fak. Adab dan Humaniora Univ. Muhammad V Rabat, Kamis.
Arwani Syaerozi MA, salah satu anggota PPI Maroko, didaulat sebagai Doktor lulusan dari Universitas Muhammad V Rabat Maroko, ujar Wakil Ketua PPI Maroko 2010-2011, Burhan Ali kepada Antara London, Jumat.
<>
Pada sidang disertasi Doktoral hadir Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, Tosari Widjaja beserta ibu Mahjsusoh Ujiati, Staf KBRI Rabat, Pengurus Harian dan Anggota PPI Maroko serta Dosen utusan dari Ma`had Atiq Imam Nafi` - Tanger, Dosen dan Mahasiswa Maroko.
Dihadapan para penguji dan guru pembimbingnya, Arwani mampu mempertahankan disertasi doktoralnya yang berjudul "Konsep Maqashid Syari`ah dalam Pengembangan Hukum Fikih; Prespektif Al Kiya Harrasi"
Menurut Arwani, Al Kiya Harrasi (Wafat 1110 M/ 504 H) sebagai ulama tafsir bermadzhab Syafi`i memiliki konsep-konsep maqashid syari`ah dalam buku tafsirnya yang berjudul Ahkamul Qur`an.
"Ia juga dianggap sebagai salah seorang ulama yang menjadi motor kajian maqashid syari`ah. Dan Harrasi sebagai ulama Syafi`iyah, pemikiran-pemikirannya sangat tepat untuk diaplikasikan di Indonesia yang mayoritas masyarakat muslimnya bermadzhab Syafi`i," imbuh Kang Wawan, sapaan khas Arwani Syaerozy.
Pada sidang yang diuji oleh Dr. Abder Razak Eljay, Dr. Mohammed Qajwi, Dr. Ahmad Amharazy `alawi dan Dr. Abdel Karim `Akiwi, Arwani di anugerahi gelar Doktor dengan predikat Summa Cumlaude (Musyarraf Jiddan).
Selain prestasi tersebut yang ditorehkan Kang Wawan, ia juga tercatat sebagai Doktor Termuda dari Indonesia dengan umurnya yang masih menginjak 29 tahun dan dengan statusnya yang masih lajang.
Tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Muhammad V Rabat sejak tahun ajaran 2007-2008, dengan giat berhasil merampungkan risetnya yang terfokus pada kajian Maqasid Syariah tepat pada waktunya yaitu tiga tahun masa pendidikan.
Lahir dan besar di lingkungan Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa Barat, menyelesaikan pendidikan Dasar hingga Menengah Atas di Kampung halamannya.
Wawan kemudian melanjutkan belajar S1 di fakultas Syari`ah dan Hukum Universitas al Ahgaff Yaman (2000-2004), menyelesaikan program S2 kajian Maqasid Syari`ah di Universitas Ezzitouna Tunisia (2005-2007).
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
4
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
5
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua