Warta

Kader IPNU IPPNU Harus Jadi Pelopor Anti Narkoba

NU Online  ·  Senin, 28 Desember 2009 | 02:47 WIB

Pekalongan, NU Online
Maraknya penggunaan narkoba dikalangan anak muda bahkan telah merambah ke area sekolah membuat prihatin kita semua, oleh karena itu, kader-kader IPNU IPPNU harus mampu membentengi diri sekaligus menjadi pelopor untuk tidak dekat dengan narkoba apalagi memakainya.

Demikian dikatakan Ketua Pengurus Cabang NU Kota Pekalongan H. Ahmad Rofiq, BA pada saat memberikan pengarahan dihadapan 100 peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja) Ahad (27/12) di Auditorium SMA Hasyim Asy'ari setempat.<>

Dikatakan, tidak hanya persoalan narkoba saja, akan tetapi persoalan akidah yang menjadi pijakan utama warga nahdliyyin harus selalu ada di dada kader IPNU dan IPPNU. Jika tidak,  maka bahaya akan selalu mengancam kita semua, karena rongrongan ideologi anti aswaja telah masuk di kalangan para pelajar. Maka upaya pemberian bekal yang cukup melalui diklat ini telah menjadi program wajib yang harus dilaksanakan setiap tahunnya.

Ini semua bisa berjalan sesuai harapan para kiai, jika kader-kader IPNU IPPNU mau merobah dirinya. Jika tidak mau melakukan, harapan para kiai untuk mencetak kader yang militan akhirnya tinggal harapan, ujarnya.

Program diklat aswaja merupakan amanah para kiai yang harus dilaksanakan oleh PCNU Kota Pekalongan periode 2007 - 2012. Sedangkan pelaksana tehnisnya diserahkan kepada IPNU dan IPPNU selaku badan otonom yang membidangi kader NU di tingkat pelajar.

Ketua IPNU Kota Pekalongan Muhibbudin kepada NU Online mengatakan, kegiatan diklat aswaja telah berlangsung yang kedua kalinya dan untuk tahun 2009 ini diikuti tidak kurang dari 100 peserta utusan dari pondok pesantren, kalangan mahasiswa dan pelajar umum dan agama di Kota Pekalongan.

Dikatakan, mereka bisa mengikuti program diklat aswaja setelah yang bersangkutan telah mengikuti Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) dan melalui seleksi khusus, sehingga yang semula peserta terdaftar ada 170 orang, akhirnya dipilih 100 peserta utusan. Sedangkan mereka yang belum berkesempatan mengikuti acara ini, bisa mengikuti tahun depan.

"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan liburan sekolah, sehingga peserta yang belum bisa mengikutinya masih ada kesempatan pada tahun depan", ujarnya.

Beberapa nara sumber dari kalangan akademisi, kiai dan pengurus NU akan mengisi acara diklat dengan materi yang cukup variatif diharapkan mampu membuka wawasan dan pengetahuan seputar ajaran aswaja kepada peserta pelatihan yang berakhir Selasa besok. (miz)