JK Dorong NU Berdayakan Pengusaha Kecil dan Mikro
NU Online · Selasa, 23 Oktober 2007 | 16:29 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara silaturrahmi dengan KH Hasyim Muzadi mendorong NU untuk memberdayakan para pengusaha kecil dan mikro dengan mamanfaatkan fasilitas kredit lunak yang diberikan oleh pemerintah.
“NU dan Muhammadiyah tak perlu membikin bank sendiri, nanti kecil-kecil dan biayanya mahal, tinggal memanfaatkan bank yang dimiliki oleh pemerintah untuk pengembangan usahanya,” katanya di Ponpes Al Hikam Depok, Selasa (23/10).
<>Dalam hal ini, NU bisa memberikan rekomendasi lembaga usaha mana saja yang layak untuk diberikan kredit. “NU tak perlu bertanggung jawab secara material karena semuanya sudah ditanggung pemerintah. NU hanya perlu bertanggung jawab secara moral,” ujarnya.
Apalagi, menurut JK, menteri koperasi dan UKM adalah orang NU sehingga tinggal mengkoordinasikannya agar bisa menghasilkan program yang benar-benar membangkitkan perekonomian warga NU.
Dikatakannya bahwa selama ini akses kredit yang ada di bank-bank pemerintah selama ini hanya dinikmati oleh para konglomerat yang notabene sudah kaya sementara masyarakat yang sangat membutuhkan pembiayaan malah tak mendapatkan apa-apa.
Situasi ketimpangan seperti ini bisa sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan bangsa. Dimasa lalu, kerap kali terjadi kerusuhan dengan sasaran kelompok etnis tertentu yang selama ini dianggap mendominasi perekonomian. Menurutnya, situasi seperti ini tak boleh terulang kembali.
Dijelaskannya saat ini pemerintah baru saja menghapus kredit macet dari usaha kecil dan mikro sebesar 15 Trilyun. Diharapkan setelah penghapusan ini, dunia usaha kecil dan mikro kembali bergairah karena bisa mengajukan kredit baru.
Terkait motivasi berusaha, Jusuf Kalla yang merupakan putra Bugis ini menjelaskan bahwa Islam juga merupakan faktor pendorong dalam berusaha. “Orang Bugis bekerja lebih keras karena adanya motivasi untuk bisa berhaji,” tandasnya.
Sementara itu KH Hasyim Muzadi menceritakan pengalamannya dalam membantu lijo atau pedagang sayur keliling di Malang dari jeratan renternir. Dengan bermodalkan uang 200 juta, sudah bisa membantu banyak sekali pedagang yang tidak bankable dan usaha mereka bisa semakin berkembang.
Dalam hal ini, yang diperlukan adalah pelatihan manajemen bagi para santri yang mengelola kredit tanpa bunga ini agar bisa berjalan dengan baik. “Seandainya ada 1 Trilyun dana yang dialokasikan untuk ini, bisa mengurangi pengangguran sebanyak 1 juta,” katanya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua