Warta

Jepang Prihatin Perang Ideologi Bush-Osama

NU Online  ·  Senin, 6 Juni 2005 | 10:51 WIB

Surabaya, NU Online
Rois Syuriah PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) menyatakan Jepang saat ini sedang prihatin atas perang ideologi antara Presiden Amerika Serikat, George W Bush, dengan pemimpin jaringan Al-Qaeda, Osama bin Laden, karena keduanya ekstrim.
    
"Setahu saya, Jepang sekarang mencari ideologi alternatif yang berada selalu di tengah-tengah dan mereka menemukan pada Islam tradisional," katanya dalam sebuah acara di Surabaya, Minggu malam.
    
Dalam ceramah pada peringatan Satu Dasa Warsa Pesantren Mahasiswa "An-Nur" Wonocolo, Surabaya, ia menjelaskan alternatif yang dilirik pemerintah Jepang itu tak jauh dari pesantren dan Nahdlatul Ulama. "Karena itu, pesantren seperti An-Nur jangan mengecewakan harapan dunia itu," kata salah seorang pengasuh Pesantren Roudlotul  Tholibien, Rembang, Jawa Tengah itu.
    
Didampingi pengasuh Pesantren Mahasiswa ’An-Nur’ Wonocolo, Surabaya, Drs KH Imam Ghozali Said MA, ia mengatakan keunggulan Islam tradisional yang ada di kalangan pesantren dan NU antara lain mereka lebih menekankan pada pendidikan (moral) dan bukan pengajaran. "Saya berharap An-Nur juga lebih menekankan pada pendidikan seperti dilakukan para kiai/ulama di masa lalu, apalagi pengajaran di pesantren sekarang sudah tak menjadi masalah, karena sudah ada kurikulum," katanya.
    
Oleh karena itu, katanya, para kiai saat ini hendaknya memfokuskan diri pada aspek pendidikan. "Pendidikan itu sendiri bukan sekedar memberi nasehat  atau memberi teladan, tapi juga mendoakan," katanya.

Menurut dia, para kiai di masa lalu tidak hanya mengajar kitab/buku, tapi mereka juga mendoakan para santri saat sholat tahajud di tengah malam.
    
Bahkan, katanya, ada kiai yang menjalin ikatan batin hingga santri sudah tamat dari pesantren dengan bersilaturrahmi kepada santri jika kebetulan menghadiri pengajian di luar kota. "Islam tradisional yang sederhana, menekankan pada aspek pendidikan atau moralitas, dan mengutamakan kemandirian serta sikap-sikap yang bijak merupakan ideologi alternatif yang diharapkan Jepang akan dapat menengahi perang ideologi yang sama-sama ekstrim,"  katanya.
    
Putra ulama terkenal almarhum KH Mustofa Bisri itu menambahkan harapan Jepang itu hendaknya dipenuhi dengan menonjolkan ciri khas Islam tradisional di dalam kehidupan di pesantren yang saat ini sarat dengan aspek pengajaran. (atr/cih)

<>