Warta

Jemaah Kecewa Penghentian Transportasi ke Masjidilharam

Sel, 2 Desember 2008 | 02:05 WIB

Mekkah, NU Online
Jemaah haji Indonesia merasa kecewa dengan penghentian pengoperasian alat transportasi khusus dari pemondokan ke Masjidilharam mulai 2 Desember 2008 pukul 24.00 WAS (Waktu Arab Saudi).

"Kami kecewa dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi itu, tapi kami tak bisa berbuat apa-apa, kecuali mengisi dengan pembinaan keagamaan hingga menjelang wukuf," kata ketua kloter (Kelompok terbang) 14 SUB (Surabaya) Abdul Fatah Karnadi.<>

Menurut Abdul Fatah Karnadi , pihaknya juga mengambil hikmah kebijakan itu agar saat wukuf menjadi lebih fit dan segar, namun pihaknya tidak dapat melarang jemaah yang tetap ingin ke Masjidilharam dengan menyewa bus atau taksi sendiri.

"Kalau sewa bus bisa lima riyal per-orang, tapi kalau taksi mungkin 40 riyal dengan cara patungan. Itu kebijakan masing-masing jemaah," kata pimpinan kloter yang berasal dari Pasuruan itu.

Senada dengan itu, jemaah kloter 3 MES (Medan) Akhyar P (60) mengaku dirinya tetap ingin ke Masjidilharam, meski alat transportasi khusus dihentikan operasionalnya.

"Kami akan tetap ke Masjidilharam dengan naik bus yang tarifnya lima riyal per-orang, sebab kami datang ke sini untuk beribadah," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengeritisi fasilitas pemondokan yang kurang bersih, banyak lalat, air yang sering tersendat.

"Kalau beli makanan juga susah, karena penjual dari mukimin (penduduk luar Arab Saudi yang ber-KTP Arab Saudi) sering diusir polisi, sedangkan penjual dari Arab Saudi tidak diapa-apakan. Kalau begini, kami harus makan dari mana, kami 'kan masih lama di Mekkah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Agama Maftuh Basyuni mengimbau jemaah haji untuk menghemat tenaga dengan salat di pemondokan masing-masing, karena haji adalah wukuf di Arafah. (ant)