Warta

Jangan Gunakan Rakyat sebagai "Tameng"

NU Online  ·  Ahad, 24 Juni 2007 | 11:57 WIB

Jember, NU Online
Mustyasar PBNU, KH Muchit Muzadi, mengingatkan kepada para pemimpin jangan hanya menggunakan rakyat sebagai "tameng" saja, namun pada dasarnya untuk kepentingan pribadi atau kelompok saja.

"Pemimpin yang baik adalah mengedepankan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan," ujar kakak kandung ketua PBNU Hasyim Muzadi ini dalam acara silaturahmi tokoh masyarakat di sekretaris bersama perjuangan rakyat Jember, Sabtu.

<>

Keberadaan Sekber Perjuangan Rakyat Jember, adalah bentukan bupati MZA Djalal bersama sejumlah elemen masyarakat yang ingin meningkatkan derajat kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Jember kedepan lebih baik.

Meski sejumlah pihak juga telah melihat ada kepentingan tertentu dalam pembentukan Sekber Perjuangan Rakyat Jember itu, yakni demi kepentingan pemenangan MZA Djalal untuk merebut kursi bupati pada periode kedua.

Menurut tokoh masyarakat Jember ini, selama ini yang terjadi adalah rakyat hanya dijadikan "tameng" demi kepentingan kelompok dan pribadi, sehingga niat baik itu terlupakan dan rakyat menjadi kecewa.

Untuk itu, dia berpesan rakyat dalam mencitai pemimpin atau seseorang, jangan terlalu berlebih-lebihan. Cukup yang wajar saja, agar ketika dikecewakan oleh pemimpinnya tidak terlalu kederita.

Namun dalam persoalan itu, rakyat akan lebih hati-hati dalam memilih pemimpin yang baik, berguna bagi kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Sementara itu, ketua DPRD Jember, Madini Faruq berharap, Sekber Perjuangan Rakyat Jember, bisa dijadikan ajang kritik dan kontrol kegiatan atau kinerja dewan, sehingga selalu mengedepankan kepentingan rakyat. "Dewan pada prinsipnya siap untuk dikritik untuk perbaikan," ujarnya. (ant/lif)