Jakarta, NU Online
Jemaah haji Indonesia tercatat berjumlah 204.945 orang hingga Rabu, dini hari (pukul 02.00 WIB) atau Selasa malam pukul 22.00 WAS, kata Kepala Bidang Urusan Haji Konjen RI di Jeddah Dr. H. Muslim Nasution melaporkan.
Laporan yang disampaikan kepada Dirjen Bimas Islam dan Penyelengggaraan Haji Departemen Agama RI dan dikutip Media Center Haji, Rabu, menyatakan bahwa sebanyak 192.690 jemaah haji itu diberangkatkan melalui 486 kloter, 11.941 jemaah haji melalui program haji khusus, dan 314 orang petugas haji non kloter.
<>Semua jemaah haji kini telah berada di Mekah untuk menunggu waktu wukuf yang akan berlangsung pada Sabtu, 31 Januari mendatang. Mereka akan meninggalkan maktabnya di Mekah pada Jumat, 30 Januari siang hari menuju Arafah.
Dalam catatan Kantor Daerah kerja Mekah jumlah jemaah haji yang kini terkumpul di Mekah mencapai 192.598 jemaah haji sedangkan jumlah jemaah wafat hingga Rabu dini hari mencapai 101 orang. Sementara itu, Wakil Kepala Daerah Kerja (Wakadaker) Haji, Makkah, Dr Anasrul Said Rahman meminta kepada para jamaah haji Indonesia yang kini tengah bersiap siap untuk melaksanakan ibadah wukuf di padang Arafah, sebagai puncak prosesi ibadah haji agar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.
Hal ini karena cuaca baik di Arafah, Mudzalifah dan Mina kurang bersahabat dengan jamaah haji Indonesia yang biasa hidup di daerah tropis yang panas, katanya. "Tadinya ada kecendrungan suhu udara di Armina tersebut naik namun pada kenyataannya malah terjadi penurunan sampai 10 derajat Celsius", ujar Wakadaker yang bertugas pada bidang Pelayanan Kesehatan kepada para jamaah haji Indonesia.
Dikatakannya, jika terjadi penurunan suhu hingga di bawah 10 derajat Celsius, maka akan sangat "membahayakan", apa lagi jika jamaah haji harus berada di daerah terbuka seperti di Mudzalifah sampai lebih dari empat jam untuk menunggu kendaraan yang mengangkut mereka dari Mudzalifah ke Mina setelah dari Arafah.
Kondisi ini sangat membahayakan, ujarnya, karena pada suhu 10 derajat celsius itu penyakit bawaan jaamaah sejak dari tanah air sangat mungkin kambuh, seperti penyakit asma.
"Bersangulah bekal makanan secukupnya dan kepada jamaah laki-laki, bawalah kain ihram yang lebih. Kain ihram bisa saja lebih dari satu untuk selimut karena berselimut dengan kain ihram tidak melanggar syarat-syarat haji," katanya. Sementara kepada kaum wanita, disarankan untuk membawa baju-baju tebal, karena wanita diperbolehkan mengenakannya.(red)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua