Konvensi Mahasiswa Islam ASEAN telah berlalu. Sebanyak 120 peserta dari dalam dan luar negeri telah mengikuti prosesi acara konvensi yang sangat melelahkan. Dengan mengambil tema "Rethingking Islam Asia Tenggara Menuju Perdamaian Dunia," mengemuka berbagai optimisme tentang masa depan Islam, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Diawali dengan penjabaran luas dari pembina Forum Mahasiswa Ushuluddin se-Indonesia (FORMADINA), Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, tergambarkan bahwa Islam di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara adalah sebuah kekuatan baru bagi Islam seperti dilansir oleh Republika Online.<>
Umat Islam di kawasan Asia Tenggara telah mempertontonkan gaya keislaman yang sejuk dan penuh keramahan. Islam yang tumbuh dalam keragaman adat, budaya, dan keyakinan, telah memberikan warna kehidupan yang penuh dengan kedamaian. Islam menjelma menjadi perekat di antara keberagaman tersebut.
Hal lain yang menegaskan peran Islam dalam ranah kehidupan ini adalah lahirnya kajian-kajian Islam yang moderat; memegang teguh warisan masa lalu disertai pandangan akomodatif terhadap modernitas.
Isu-isu keislaman kontemporer lahir dari kawasan ini. Islam yang moderat, demokrat, dan toleran adalah salah satu indikasi kuatnya peran Islam dalam membangun modernitas Islam di kawasan Asia Tenggara.
Kini banyak sarjana Barat beralih untuk mengkaji fenomena Islam di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. (mad)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua