Warta

Irwandi: Gus Dur Perintis Perdamaian di Aceh

NU Online  ·  Kamis, 31 Desember 2009 | 13:35 WIB

Banda Aceh, NU Online
Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf menilai sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai perintis perdamaian di Aceh.

"Pemerintah dan masyarakat Aceh turut berbelasungkawa atas meninggalnya Presiden ke-4 RI itu dan di mata saya Gus Dur adalah sosok perintis perdamaian di Aceh," kata Irwandi Yusuf, di Banda Aceh, Kamis.<>

Gubernur menyatakan, Gus Dur adalah tokoh yang tidak setuju dengan cara-cara peperangan dalam menyelesaikan konflik di provinsi tersebut.

"Saat menjabat Presiden ke-4 RI, Gus Dur juga melarang terjadinya peperangan dalam penyelesaian konflik di Aceh.  Saat adanya gagasan penyelesaian Aceh secara damai, juga mendapat respon positif dari Gus Dur," katanya menjelaskan.

Irwandi juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas jasa-jasa Gus Dur khususnya terhadap perdamaian di Aceh. "Sekali lagi, kami menyampaikan terima kasih dan turut mendoakan agar jasad almarhum Gus Dur mendapat tempat di sisi Allah SWT," kata Irwandi Yusuf.

Sementara itu, Ketua PW Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Aceh Tgk Faisal Aly mengimbau masyarakat Muslim agar melaksanakan shalat ghaib atas meninggalnya Abdurrahman Wahid.

"Kami mengimbau masyarakat Muslim melaksanakan shalat ghaib atas meninggalnya Abdurrahman Wahid. Pelaksanaan shalat sunnat ghaib tersebut dapat dilaksanakan setelah shalat wajib berjamaah di meunasah (mushalla) dan masjid-masjid di Aceh," katanya.

Ia menilai, selain pemimpinan bangsa, Gus Dur adalah sosok ulama yang telah banyak memberikan konstribusi bagi negara, bangsa dan khususnya umat Islam.

"Kita kehilangan bapak bangsa yang juga seorang ulama. Meninggalnya Gus Dur berarti kehilangan bagi semua," tambahnya.

Di pihak lain, Faisal Aly mengimbau seluruh masyarakat Aceh untuk memaafkan Gus Dur, jika memang selama hidup atau saat menjadi Presiden ke-4 RI ada perbuatan atau perkataan dia yang menyinggung perasaan warga di daerah berjuluk Serambi Mekah itu. (ant/mad)