Iran Siapkan Balasan Jika Israel Serang Fasilitas Nuklirnya
NU Online · Senin, 6 Juli 2009 | 07:01 WIB
Iran siap untuk mengambil aksi "nyata dan menentukan" apabila Israel menyerang fasilitas nuklirnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Alaeddin Broujerdi, kepala komite parlemen Iran untuk kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, Senin (6/7).
Pernyataan Alaeddin Broujerdi itu disampaikan setelah Wakil Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan Washington tidak akan ikut campur untuk menangkal kemungkinan serangan militer Israel ke Iran.<>
"Baik AS dan Israel sadar akan konsekuensi dari keputusan yang keliru itu," tegas Broujerdi kepada beberapa wartawan di Kedutaan Besar Iran di Tokyo.
"Saya yakin respons kami nyata dan menentukan," kata Broujerdi tanpa merinci maksud pernyataannya itu.
Israel khawatir Iran tengah mengembangkan persenjataan nuklir untuk ditargetkan ke negara Yahudi itu. Sementara Iran membantah pihaknya berupaya mengembangkan persenjataan dengan dalih bahwa nuklir yang dikembangkannya ditujukan guna membangkitkan energi.
Pemerintah Israel telah menjelaskan keinginannya untuk menghentikan program nuklir Iran melalui diplomasi. Namun, Israel tidak menampik kemungkinan menggunakan serangan militer apabila upayanya itu tidak berhasil.
Dalam wawancaranya dalam program ABC, This Week, Ahad kemarin, Biden ditanya apakah AS akan melakukan intervensi apabila Israel memutuskan melancarkan serangan militer.
"Lihat, kami tidak dapat mendikte apa yang negara berdaulat lain dapat lakukan dan tidak dapat lakukan," jawab Biden.
Broujerdi juga mempertahankan aksi pemerintahannya yang menindak tegas terhadap para demonstran menyusul pilpres Iran belum lama ini.
Pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi mengatakan, pemilu 12 Juni lalu di mana incumbent presiden Mahmoud Ahmajinejad dinyatakan sebagai pemenangnya tidak sah dan penuh dengan kecurangan.
Broujerdi mengatakan polisi Iran hanya bertindak untuk memulihkan keadaan menyusul kerusuhan and aksi protes yang dinilainya dipicu oleh Mousavi.
"Tidak ada kekacauan, (sekarang) ini adalah situasi benar-benar damai di Iran," katanya. (ap/dar)
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
5
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua