Tehran, NU Online
Dua negara Timur Tengah yang sempat terlibat perang berdarah pada 1980-an, Irak dan Iran, sepakat untuk menjalin hubungan bilateral dalam bidang politik, ekonomi dan keamanan. Demikian sumber Irna melaporkan
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Selasa (12/9) menilai pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Nuri al-Maliki adalah sebagai simbol adanya kerjasama bilat<>eral yang sangat baik antara kedua pemerintahan tersebut.
"Republik Islam Iran dan Irak memiliki akar hubungan historis yang dalam melampaui hubungan normal antara kedua pemerintah bertetangga," ungkap Ahmadinejad kepada wartawan saat jumpa pers.Ahmadinejad mengungkapkan bahwa Tehran dan Baghdad mempunyai hubungan dekat di bidang budaya dan agama. pihaknya juga mengakui bahwa kemajuan, kemerdekaan dan wilayah teritorial Irak patut diperjuangkan sebagaimana juga Iran.
Dia juga meminta seluruh rakyat Iran mendukung pemerintahan Irak dan menyatakan "Irak yang bersatu dan independen akan memberikan manfaat bagi keamanan dan kemajuan seluruh kawasan."
"Kami sepenuhnya mendukung pemerintah dan parlemen Irak, juga akan memberikan pengalaman kami untuk saudara-saudara kami di Irak dalam segala bidang termasuk rekonstruksi negara dan kerjasama ekonomi," terang Ahmadinejad.
"Iran akan memberikan bantuan kepada pemerintah Irak untuk menciptakan keamanan sepenuhnya. Kami percaya, memperkuat pemerintahan Irak itu sama dengan mengupayakan keamanan, perdamaian dan persahabatan di negara tersebut," tandasnya.
Sementara al-Maliki mengungkapkan rasa senangnya bisa berkunjung ke Tehran yang dinilainya sebagai titik peralihan (turning point) untuk melakukan kerjasama dengan pemerintahan Iran. (dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua