Warta

IPPNU Ajak Pelajar dan Santri Putri Dialog dengan Pelajar Kristen Asia Pasifik

NU Online  ·  Kamis, 19 November 2009 | 02:32 WIB

Bekasi, NU Online
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai organisasi kader NU yang berbasis Pelajar dan Santri Putri saatnya untuk tanamkan pluralisme. Sebagai aplikasinya PP IPPNU mengajak para pelajar dan santri putri Yayasan Perguruan Islam El Nuur El Kasyaaf (YAPINK) Tambun Bekasi Jawa Barat ikut sharing dan berdialog yang di adakan PP IPPNU bersama kelompok pelajar perempuan Kristen Federasi Asia Pasifik pada (18/11) di Bekasi.

Para pelajar perempuan dari kelompok kristen yang hadir dalam even tersebut berasal dari berbagai negara. Kelompok pelajar perempuan kristen yang tergabung dalam World Student Christian Federation (WSCF) Asia Pasifik tersebut datang dari negara Australia, India, Filiphina, Jepang, Korea, Myanmar, Taiwan, China, dan Hongkong dan dihadiri juga pengurus Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang menjadi fasilitator serta pimpinan dan para asatidz dari Yapink.<>

Kelompok Pelajar Perempuan Kristen yang tergabung dalam WSCF ini beserta Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) didampingi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (PP IPPNU) melakukan sharing dan dialog dengan pelajar dan santri YAPINK dengan menggunakan bahasa inggris dikarenakan dari WSCF ini tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia.

"Sharing dan dialog pelajar dan santri putri kali ini terkait dengan organisasi WSCF Asia Pasifik terutama adalah program kerja dan aktifitas keorganisasian mereka sebaliknya, para tamu juga berdiskusi mengenai hal yang sama dengan pelajar, santri, dan pengurus PP IPPNU, yakni seputar organisasi dan aktifitas IPPNU. Hal yang tak luput menjadi bahan sharing adalah mengenai kehidupan di pesantren " tutur Margaret Aliyatul Maimunah ketua umum PP IPPNU di sela-sela acara.

Diskusi yang berlangsung dengan lancar ini WSCF (Word Student Christian Federation) sangat tertarik dengan kehidupan dan aktifitas para santri di pesantren. Forum ini juga   mendiskusikan beberapa isu yang terkait dengan agama, seperti pluralisme, toleransi, dan lain sebagainya.

Masih menurut Margaret, "Forum ini merupakan kegiatan yang sangat penting karena memberikan beberapa manfaat seperti para pelajar, santri, dan juga IPPNU menjadi lebih terlatih dalam berbahasa inggris bahkan bisa bertemu secara langsung dengan pelajar beragama Kristen yang merupakan proses implementasi dan penanaman nilai-nilai pluralisme " lanjutnya.

"Bahkan dengan mengajak para pelajar, santri dan pengurus PP IPPNU untuk lebih melihat ke dunia luas sehingga dapat mengembangkan wawasannya " tegas Margaret.

Masih menurut Margaret, kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya sebatas pertemuan dalam bentuk sharing dan diskusi semata tetapi bisa dilanjutkan sebagai salah satu jejaring IPPNU dengan salah satu lembaga internasional apalagi ini adalah sesama lembaga pelajar perempuan.

Bahkan misi tersebut, Margaret sudah melakukan pembicaraan dengan koordinator dari kelompok pelajar perempuan kristen Asia Pasifik (WSCF) yang nota bene nya dunia mengenai harapan ke depan.

"Sebagai langkah awal Pimipinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) akan mengundang koordinator dari WSCF Asia Pasifik untuk melakukan diskusi lebih mendalam dan jika ada kegiatan sama dan serupa dengan visi dan misi berharap IPPNU bisa ikut serta dalam kerja sama program" pungkasnya. (nf)