IPNU Galakkan Kampanye Pelajar Anti Kekerasan
NU Online · Rabu, 21 September 2011 | 14:09 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama menghelat halal bihalal Rabu (21/09) di gedung PBNU Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta. Acara silaturahmi antar pengurus dan pelajar se-Jakarta ini ditegaskan kembali desain programatik IPNU untuk menggalakkan kampanye anti kekerasan.
“Bagi kami, halal bihalal ini merupakan momen berharga untuk menegaskan pentingnya mengawal pendidikan anti kekerasan di tingkat pelajar. Salah satu upaya strategisnya adalah meningkatkan kesadaran pelajar untuk menginternalisasi bahaya kekerasan bagi masa depan bangsa,” kata Ahmad Syauqi, ketua umum PP IPNU.
<>
Kekerasan pelajar yang marak saat ini, menurut Syauqi, menjadi tamparan bagi dunia pendidikan dan pekerjaan rumah serius untuk segera diatasi. “Kami merasa sangat miris dengan maraknya tawuran dan kekerasan pelajar yang seolah telah mendarah daging di lingkungan pelajar. Ini harus segera kita atasi bersama,” kata Syauqi.
Fakta mutakhir seperti pengeroyokan pelajar terhadap wartawan di SMA 6 Jakarta, beberapa hari lalu menjadi catatan tersendiri betapa kekerasan seolah menjadi satu-satunya solusi untuk menyelesaikan masalah. Untuk itu, bagi Syauqi, pengawalan kampanye anti kekerasan ini akan dilakukan secara serius melalui program berkala. Diantaranya, penerbitan buku sadar bahaya kekerasan, konseling pelajar anti kekerasan, dialog pelajar dan beragam program outbond pelajar cinta damai.
Halal bihalal bersama pelajar ini, ungkap Syauqi sebagai langkah lanjutan dari rangkaian program anti kekerasan yang telah diselenggarakan IPNU sebelumnya. “Tidak ada salahnya memanfaatkan forum halal bihalal ini sebagai sarana konstruktif memberikan penyadaran pelajar terhadap bahaya kekerasan.
Melalui beragam desain programatiknya, IPNU akan berikhtiyar menjadi garda depan untuk menumbuhkan sikap-sikap santun dan anti kekerasan di tingkat pelajar. “Ini penting agar generasi masa depan bangsa ini tidak menjadi generasi kanibal,” pungkas Syauqi.
Â
Redaktur: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua