IPNU: Buku “Lebih Dekat dengan SBY” Bukan Kebutuhan Siswa
NU Online · Jumat, 28 Januari 2011 | 08:41 WIB
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyayangkan beredarnya buku ‘Lebih Dekat dengan SBY’ di tengah persiapan para siswa menghadapai Ujian Akhir Nasional (UAN). Apalagi buku-buku yang bercerita segala hal tentang SBY, mulai dari proses kelahirannya hingga menjadi presiden RI itu diselipkan di antara buku-buku bantuan pemerintah.
“IPNU menganggap beredarnya buku-buku tersebut tidak menjadi kebutuhan siswa/pelajar pada saat ini. Para siswa atau pelajar saat ini sedang dalam persiapan menjelang pelaksanaan Ujian Akhir Nasional (UAN),” kata Ketua Umum Pengurus Pusat IPNU Ahmad Syauqi di Jakarta, Jum’at (28/1).<>
Para siswa saat ini membutuhkan buku-buku latihan soal, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan beberapa buku bacaan lain untuk pengakayaan pengetahuan siswa.
“Buku-buku LKS akan teras manfaatnya terutama bagi siswa/pelajar yang tinggal di pedesaan, dimana mereka mengalami keterbatasan akses informasi, pengetahuan dan sarana-saran penunjang pembelajaran secara umum. Keberadaan buku-buku latihan tersebut akan lebih bermanfaat dan memberikan maslahah untuk para siswa yang sedang dalam persiapan pelaksaaan Ujian Akhir Nasioanl (UAN),” kata Syauqi.
Seperti diwartakan sebelumya, sepuluh buku ‘Lebih Dekat dengan SBY’ termasuk dari serial yang biasa dijual seharga Rp. 474.500,- per satu setnya.
Buku-buku itu telah beredar di Tegal dan kota-kota lain di Indonesia yakni Jalan Panjang Menuju Istana, Menata Kehidupan Bangsa, Indahnya Negeri Tanpa Kekerasan, Adil Tanpa Pandang Bulu, Peduli Kemiskinan, Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil, Diplomasi Damai, Berbakti untuk Bumi, Jendela Hati, dan Merangkai Kata Menguntai Nada.
Serial ini bercerita segala hal tentang SBY, mulai dari proses kelahirannya hingga menjadi presiden RI. Tentu saja, termasuk apa yang sudah dilakukannya selama menjadi presiden. Antara lain kebijakan penting dalam proses perdamaian di Aceh dan Maluku. Tak lupa pula, hobinya menulis lagu juga menjadi cerita dalam buku tersebut.
IPNU menyayangkan buku-buku itu terselip di antara buku-buku bantuan pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), yang pengadaannya menggunakan uang negara. (nam)
Terpopuler
1
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
2
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
5
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
6
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
Terkini
Lihat Semua