Warta

Ingin Didukung, PKB harus “Nguwongke” NU

NU Online  ·  Jumat, 17 Februari 2012 | 01:58 WIB

Semarang, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Muhammad Adnan mengatakan, pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di setiap jenjang harus nguwongke atau menghargai organisasi NU. Jangan hanya mendekat kalau menjelang Pemilu, untuk mencari dukungan suara, tetapi setiap saat harus rajin datang ke kantor NU dan menyapa para kiai dan warga NU di kapan saja.
<>
Hal tersebut disampaikannya dalam acara halaqoh bertema “NU, PKB, dan Masa Depan Bangsa” yang digelar di Pondok Pesantren Al Ishlah, Jalan Kyai Gilang Kauman, Mangkang Kulon, Kota Semarang, Kamis (16/2).

Menurutnya, terdapat tiga hubungan antara PKB dengan NU. Pertama, hubungan ideologis. NU dan PKB merupakan dua organisasi yang memiliki kesamaan dalam hal visi, misi, dan nilai-nilai perjuangan serta bersumber dari ajaran Islam dan khususnya ahlusunnah wal jamaah.

Hubungan kedua merupakan hubungan historis, yaitu PKB didirikan oleh para tokoh NU yang merupakan tim sembilan. sampai sejauh ini tokoh-tokoh pendiri PKB tersebut masih berkecimpung dan memperhatikan PKB. Hubungan ketiga adalah aspiratif, yaitu PKB merupakan salah satu saluran untuk menyampaikan aspirasi, khususnya aspirasi politik.

Meski demikian, kata Adnan, hubungan tersebut tidak bersifat institusional antara NU dengan PKB, tetapi hubungan PKB dengan pribadi-pribadi yang merupakan warga NU.

“NU tidak bergerak dalam wilayah politik praktis dan hanya bergerak dalam wilayah aspiratif. Oleh karena itu, hubungan tersebut terjadi antar warga NU secara individual,” tuturnya.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan