Jakarta, NU.Online
Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Agil Siraj, MA mengatakan pertemuan antara NU melalui Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dengan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush akan digunakan untuk menjelaskan bahwa Indonesia bukan sarang teroris tapi sasaran teroris.
"NU akan menggunakan kesempatan pertemuan dengan Bush itu sebaik-baiknya," katanya seusai memberikan ceramah pada pelantikan Pengurus Paguyuban Umat Beragama dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Kabupaten Madiun Jawa Timur di Pendopo Pemkab Madiun, Senin.
<>Ia mengatakan kesempatan itu tidak hanya akan dimanfaatkan untuk menjelaskan keberadaan NU kepada Bush, namun juga kondisi umat Islam dan bangsa Indonesia secara umum saat ini. "NU juga akan meluruskan pandangan Bush tentang Indonesia yang dituding sebagai sarang teroris. Negara kita ini justru jadi sasaran teroris, bukan sarang teroris," katanya.
Meski demikian, kata Ketua Program Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (Unisma) itu, NU juga mengakui bahwa di Indonesia ada teroris sebab teroris ada di semua negara maupun semua agama.
Menurut dia, siapa pun yang akan bertemu dengan Bush nanti harus bisa meyakinkan bahwa umat Islam itu cinta damai. NU pun harus mampu menunjukkan bahwa di Indonesia ada organisasi Islam berpegang teguh dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang anti kekerasan.
Pertemuan antara NU dengan Presiden Bush dijadwalkan dalam pertemuan Bush dengan sejumlah tokoh Islam di Indonesia yang berlangsung di Bali (22/10). Selain dengan KH Drs Hasyim Muzadi, Bush juga mengundang Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Ma’arif, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra dan Pimpinan Pondon Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym).
Namun, Aa Gym menyatakan penolakannya untuk bertemu dengan Bush, karena tidak simpati dengan ketidakadilan Bush kepada umat Islam dan dai kondang asal Bandung itu juga kebetulan akan melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci.
Tentang penolakan Aa Gym untuk bertemu dengan Bush, menurut Said Agil, hal itu tidak akan mempengaruhi pertemuan singkat yang dijadwalkan hanya berlangsung lima menit itu. "Penolakan itu tidak begitu penting, karena dia bukan pimpinan organisasi massa. Aa’ Gym hanya mubaligh yang sedang naik daun dan punya banyak penggemar. Lain halnya dengan Hasyim Muzadi atau Syafii Ma’arif karena di belakang mereka ada jutaan umat baik dari Nahdliyin maupun Muhammadiyah," katanya.(Cih)***
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
3
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: 5 Kapunjulan Ngonsumsi Kadaharan Halal
Terkini
Lihat Semua